AGAMA YANG MENYELAMATKAN

Oleh: M Rizal Fadillah MediaBantenCyber.co.id (MBC) Bandung, Apabila mengawali Ramadhan sering dibacakan ayat QS Al Baqarah 183 “kutiba alaikumus shiyam” yakni kewajiban melaksanakan ibadah shaum dengan tujuan agar menjadi insan yang bertakwa “la’allakum tattaqun”. Sering berulang dibaca, disampaikan, dan dikaji. Umat dituntut memahami dan mendalami serta mengimplementasikan dengan baik._______________Jika Doa Semua Agama Dibacakan, Umat Islam Sebaiknya Keluar Ruangan !

Apabila mengakhiri dan memasuki Iedul Fitri maka ayat yang sering dikaji atau menjadi rujukan atau singgungan adalah QS Ar Rum 30

Baca Juga : Dinas Perkim Kabupaten Tangerang Ultimatum Pengelola TPU Binong, Jika Masih Ada Pungli Akan DIPECAT !

“Maka hadapkanlah wajahmu kepada agama yang lurus, (yaitu agama-Islam). Itulah fitrah Allah yang telah memasukkan manusia kepada fitrahnya itu. Tidak ada perubahan atas ciptaan Allah. Itulah agama yang lurus. Akan tetapi sebagian besar manusia tidak mengetahuinya”.

Baca Juga : Promosi Babi Panggang Untuk Lebaran Presiden Jokowi Dapat Dikenai Pasal 156a KUHP Penodaan Agama

Ada lima hal penting yang dapat ditarik dari ayat ini, yaitu

____________Lurah Binong Minta Forum RW Memberikan Nilai Harga Standar Biaya Pemakaman di TPU

Pertama, “fa aqim wajhaka liddini haniifa”.
Diperintahkan kita untuk selalu meluruskan pandangan, jiwa, dan pikiran hanya kepada agama yang hanif yaitu agama Islam. Orientasi segala kehidupan harus berbasis-agama.

Baca Juga : Idul Fitri Manifestasi Merdeka Dari Nafsu Budaya Aksesoris Lebaran

Kedua, “fitratallahi, allati fatarannasa alaiha”. Agama yang hanif itu adalah fitrah Allah dan Allah SWT memasukkan manusia ke dalam fitrahnya itu. Bagi muslim wajib meyakini bahwa fitrah Allah adalah agama Islam dan hanya agama Islam yang diridhoi Allah SWT.

Baca Juga : Tadarus Kewarasan Hidup Hadapi Tantangan Era Digital Multidimensi

Ketiga, “laa tabdiila likhalqillah”. Agama-Islam itu tidak berubah baik akidah, syari’ah, dan akhlaqul karimah. Dulu, kini, dan ke depan. Implementasi kekinian tidak boleh mengubah substansi ajaran agama. Karenanya tidak ada itu Islam lokal,  nasional, plural ataupun liberal.

Jangan Lewatkan : Pangdam Jaya Ultimatum Perusahaan Yang Masih Gunakan Jasa Debt Collector

Keempat, “dzalika addinul qayyim”. Penegasan kembali bahwa agama itu adalah ajaran yang lurus, tegak, benar, dan adil. Bukan-agama main-main atau mudah dipermainkan. Agama yang kokoh dan menyelamatkan. Menyejahterakan dan menyehatkan.

Baca Juga : Seorang Ibu di Solear Kabupaten Tangerang Akhiri Hidup dengan Gantung Diri

Kelima, “walaakinna aktsarannasi laa ya’lamuun”. Sebagian besar manusia itu tidak memahami dan mengetahui. Mereka tidak tahu bahwa agama adalah jalan kemuliaan dan keselamatan. Mengabaikan dan mengecilkan. Mengolok-olok orang yang beragama dengan konsisten. Bagi sebagian besar manusia bodoh, maka dunia dan materi adalah segala-galanya.

Baca Juga : DPC PKS Curug Kabupaten Tangerang Mentargetkan Perolehan Suara Dua Kali Lipat Dalam Pileg 2024

Nah, selamat Iedul Fitri 1442 H semoga Allah  SWT selalu memuliakan para pemula agama-Nya. Taqabbalallahu minna wa minkum. Mohon maaf lahir batin. Kullu ‘aamin wa antum bikhoir. (BTL)

Baca Juga : Penyekatan Upaya Menekan Wabah, Semoga Idea Gagasan Tetap Lancar

Baca Juga : Penyebaran Paradoks Firaunisme Akibat Terjebak di Laut kemapanan

Baca Juga : Kantor Notaris/PPAT H Bambang Suwondo Bagikan Nasi Bungkus Untuk Buka Puasa Kepada Pengguna Jalan di Kota Tangerang

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?
.