Bullying Siswa Baru, SMA Al-Azhar BSD Beri Sanksi 7 Siswa Senior

MediaBantenCyber.co.id (MBC) Kota Tangerang Selatan, Sejumlah siswa senior SMA Al-Azhar BSD, Serpong, Kota Tangerang Selatan (Tangsel), mendapat sanksi peringatan dari sekolah. Hal itu merupakan buntut dari tuduhan bullying terhadap salah satu siswa baru yang menjalani Masa Pengenalan Lingkungan Sekolah (MPLS). Siswa baru berinisial NA itu kini telah MENGUNDURKAN DIRI dari sekolah. Pihak orang tua MEMPROTES perlakuan terhadap anaknya hingga mendatangi SMA Al-Azhar dan memutuskan pindah ke sekolah lain.

Dugaan bullying itu telah dilaporkan ke Unit PPA Polres Tangsel. Meski begitu, polisi belum bisa menjelaskan terlalu jauh lantaran hingga saat ini korban masih belum bersedia dimintai keterangan lengkap.

“LP sudah dibuat, tapi korban belum bersedia dimintai keterangan. Visum sudah, tapi belum bersedia diklarifikasi,” terang Kanit PPA Polres Tangsel, Iptu Siswanto, Rabu (27/07/22)

Menurut keterangan pihak sekolah, setidaknya ada beberapa tuduhan yang disebutkan keluarga NA sebagai bentuk bullying oleh para seniornya, yaitu BERUPA TENDANGAN hingga PENYIRAMAN AIR KOPI PANAS.

“Saya jelaskan versi orang tuanya. Saya tidak punya versi, temen-temen, anak-anak yang kita panggil tidak punya versi cerita tentang penendangan karena memang tidak tahu, guru-guru tidak ada yang tahu cerita itu. Kami satu-satunya versi sumbernya dari orang tua NA,” ungkap Kepala SMA Al-Azhar BSD, Mochamad Mukrim.

Dia menjelaskan, pihak sekolah langsung melakukan penelusuran guna menyelidiki kebenaran bullying tersebut. Hasil sementara ini pihak sekolah menyatakan tidak ada bukti tentang kekerasan oleh kakak kelas terhadap NA.

“Semua anak-anak kita panggil satu-persatu. Dalam investigasi kami tidak terbukti kekerasan itu,” jelasnya.

Baca Juga : Pasca Kena Prank Bantuan Bodong 2 Triliun Buzzer Denny Siregar Grogi di Bullying

Dilanjutkannya, pihak sekolah coba meredam emosi kedua orang tua NA dan meminta tetap melanjutkan pendidikan putranya di SMA Al-Azhar BSD. Namun demikian, keputusan orang tua NA memindahkan ke sekolah lain tak dapat dibendung.

“Kalau itu ya hak orang tuanya, tentu saya sebagai kepala sekolah ya nggak usah pindah, kenapa sih pindah. Tapi orang tuanya sudah menganggap telah terjadi pembullyan dan sebagainya sesuai versi beliau, belum ada bukti apa-apa,” sambungnya.

Meski membantah adanya kekerasan fisik terhadap NA, pihak sekolah pun tetap memutuskan mengambil sikap tegas kepada para siswa senior yang memanggil NA untuk bertemu pada malam hari.

Baca Juga : Diduga Guru SDN Tidak Becus Mendidik Siswanya, Sebabkan Murid Mogok Bersekolah | Bullying

“Ada 7 anak dari kelas 12. Sanksi peringatan, karena manggil malam-malam tanpa izin sekolah,” tandas Mukrim.(BTL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?
.