Polda Metro Jaya Tetapkan Dua Pimpinan Perusahaan Nakal Pelanggar PPKM Darurat Sebagai TERSANGKA

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Jakarta, Polda Metro Jaya mengungkap kasus pelanggaran Pemberlakuan Pembatasan Kegiatan Masyarakat (PPKM) Darurat dan MENYERET dua pimpinan perusahaan di DKI Jakarta sebagai TERSANGKA pelaku pelanggaran Prokes Covid-19. Adapun kedua perusahaan tersebut adalah PT DPI dan PT LMI.

Melalui Satgas Penegakan Hukum (Gakum), Polda Metro Jaya menetapkan tiga tersangka, dua tersangka dari PT DPI dan satu tersangka dari PT LMI.

“PT DPI yang beralamat di Jalan Tanah Abang 1, Jakarta pusat. (Tersangka) Pertama inisialnya RRK, dia adalah direktur utamanya,” terang Kombes Yusri Yunus Kabid Humas Polda Metro Jaya, di Mapolda Metro Jaya, Rabu (07/07/2021).

Baca Juga : Membongkar Misteri Pembantaian 6 Syuhada di KM 50

Yusri melanjutkan tersangka kedua dari PT DPI merupakan manajer human resources atau HR.

“Dan tersangka yang kedua adalah AHV, dia adalah manajer HR dari PT DPI,” tambahnya.

Jangan Lewatkan : Pemerintah Saat Ini Buta dan Tuli, Gagal Atasi Covid-19

Sementara untuk PT LMI, Yusri menyebut perusahaan tersebut beralamat di jalan Gunung Sahid, Sudirman Jakarta Pusat.

“Di TKP kedua kita mengamankan lima orang, melakukan pendalaman, pemeriksaan, dan kita tetapkan sebagai tersangka seorang perempuan inisialnya adalah SD,” tandasnya.

Baca Juga : Raffi Ahmad Dilaporkan ke Polda Metro Jaya Terkait Dugaan Kasus Pelanggaran Prokes Covid-19

Ditambahkan Yusri, SD adalah CEO dari PT LMI.

“Kita masih melakukan pendalaman terhadap kedua PT ini, juga masih melakukan pengawasan Tim Satgas Gakkum masih bergerak terus. Karena banyak beberapa laporan dari warga yang melihat langsung perusahaan-perusahaan non esensial dan kritikal yang masih buka,” kata Kabid Humas Polda Metro Jaya.

Baca Juga : Segera Tangkap dan Tahan Tersangka KM 50

Adapun ketiga tersangka dikenakan Pasal 14 ayat 1 Undang-undang Nomor 4 Tahun 1984 tentang Wabah Penyakit Menular Jo Pasal 55 Jo Pasal 56 dengan ancaman satu tahun penjara. Namun meski telah ditetapkan sebagai tersangka, ketiganya tidak dilakukan penahanan. Itu karena ancaman pidananya di bawah lima tahun penjara.(BTL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?
.