MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Lebak, Musibah banjir bandang yang meluluhkan sebagian wilayah Kabupaten Lebak, masih menyisakan banyak cerita. Setelah Presiden Joko Widodo dan Gubernur Banten melakukan tinjauan langsung terhadap korban banjir, kini warga Kecamatan Cipanas yang wilayahnya terbesar terkena dampak banjir masih dihinggapi perasaan cemas mengingat cuaca di Banten masih disertai musim penghujan.
Sedikitnya akibat banjir bandang yang menimpa wilayah Kecamatan Cipanas, 254 hektar sawah mengalami gagal panen.
“Hampir seluruh wilayah di kecamatan Cipanas terkena dampak, areal pertanian berubah menjadi genangan air,” ujar Nanang, Petugas Unit Pelaksana Teknis (UPT) Kecamatan Cipanas kepada wartawan, Kamis (09/01/2020).
Menurut Nanang, ke 8 Desa yang terkena dampak yaitu Desa Haur Gajrug 47 hektar, Desa Bintang sari 37 hektar, Desa Bintang Resmi 40 hektar, Cipana 28 hektar, Luhurjaya 35 hektare, Sipayung 20 hektar, Talagahiang 10 hektar dan Desa Sukasari 30 hektar.
“Dari sisi kewilayahan, ke 8 Desa itu berdekatan dengan sungai Ciberang, yang dalam peristiwa kemarin meluap sangat besar,” imbuh Nanang.
Pasca peristiwa banjir bandang tersebut, berbagai macam organisasi kemasyarakatan dan warga diluar Kabupaten Lebak hilir mudik memberikan berbagai macam bantuan kepada korban banjir. Kegiatan sosial tersebut tak lain untuk membantu meringankan beban para korban bencana.
Nampak bantuan kemanusian datang dari keluarga Alumni STM PGRI Serang yang dimotori oleh Dadang Handayani. Dia bersama rombongan alumni terlihat di posko penanganan banjir untuk memberikan sejumlah barang bagi korban banjir.
“Ini salah satu bentuk kepedulian kita terhadap saudara kita yang terkena musibah, saya hanya menyampaikan amanat dari teman – teman saja, karena semua yang kita bawa merupakan partisipasi dari teman alumni,” ujar pengacara yang kerap terlihat di setiap momen bencana saat dikonfirmasi via telepon.
Menurut Dadang, donasi yang dilaksanakan bersama alumni pada Rabu (08/01/2020) kemarin, kegiatan ini merupakan spontanitas yang digagas oleh alumni.
“Spontan saja kita ingin berbuat, tadi waktu di lokasi memang saya tidak pegang handphone karena di tas, itu saja lah harapan kita mudah – mudahan bermanfaat, tinggal sekarang lebih kepada melakukan trauma healingnya,” tegas Dadang seraya minta maaf pada saat dkonfirmasi tidak merespon. (Faizudin)