Sejak awal penyelenggaraan, “Gebu Minang Connect Mendunia” telah menjadi magnet bagi generasi muda dari berbagai penjuru Indonesia. Acara yang digagas oleh Gebu Minang dan Minang Connect, menampilkan peserta dengan kecakapan berbahasa asing yang impresif—dari Inggris, Jepang, Mandarin, Korea, Turki hingga Prancis—melalui video promosi dan diskusi interaktif yang mengangkat kekayaan budaya, pariwisata, dan kuliner asli Minangkabau dengan cara yang modern dan relevan.
Lebih dari sekadar kompetisi, program ini menjelma menjadi gerakan kebangkitan identitas budaya Minangkabau di era globalisasi. Filosofi klasik Minang “Alam takambang jadi guru” dan “Dima bumi dipijak, disinan langik dijunjuang” menjadi fondasi yang menuntun semangat para peserta: belajar dari dunia tanpa kehilangan akar budaya sendiri.
“Acara ini kami gagas untuk menumbuhkan kecintaan generasi muda Minang—dan Indonesia secara luas—terhadap budaya dan produk lokal. Dengan penguasaan bahasa asing serta rasa bangga pada akar budaya sendiri, mereka dapat menjadi duta Minangkabau dan Indonesia di kancah internasional. Seperti para pemikir besar asal Minangkabau—Sutan Syahrir, Agus Salim, dan Bung Hatta—kita percaya semangat intelektual dan budaya itu terus hidup dalam darah generasi muda. Melihat antusiasme peserta dari berbagai daerah, kami optimistis dalam 10–15 tahun ke depan akan lahir lebih banyak talenta Minang yang mengharumkan nama bangsa di panggung dunia.”
ujar Audy Joinaldy, Inisiator Program sekaligus Wakil Ketua Umum Gebu Minang.
Kompetisi Bertaraf Internasional dengan Dua Jalur Kreativitas
Terbuka bagi peserta di bawah usia 30 tahun, ajang ini menghadirkan dua kategori utama. Pertama, Video Promosi, yang menantang peserta menciptakan karya berdurasi 2–5 menit dalam bahasa asing untuk menampilkan pesona budaya, kuliner, dan pariwisata Minangkabau. Kedua, Leaderless Group Discussion (LGD), sebuah sesi final bagi 10 besar peserta yang menguji kepemimpinan, kemampuan berbicara di depan umum, dan wawasan budaya melalui diskusi intensif dalam bahasa asing.
Rangkaian kegiatan dimulai pada 16 Agustus hingga 10 September 2025, dengan tahap penjurian pada 11–15 September, dan final digelar secara daring pada 28 September 2025. Momen puncak, yakni pengumuman pemenang, bertepatan dengan Hari Jadi Provinsi Sumatera Barat pada 1 Oktober 2025—sebuah simbol yang menegaskan semangat kebanggaan daerah yang menembus batas global.
Dewan Juri Berkelas Dunia
Kualitas kompetisi ini tercermin dari komposisi dewan juri yang berpengalaman di tingkat internasional, di antaranya:
M. Indre Wanof – Moscow State University of Technology (Rusia), Duta Bahasa Nasional 2020
Radita Aliyah Utomo – DPP HIPPI, Ketua Umum IKA University of Birmingham
Cynara Salmans – International Finance Corporation (IFC), World Bank Group Vietnam
Audy Joinaldy – Wakil Ketua Umum Gebu Minang, alumnus Wageningen Universiteit Belanda
Duta Muda Minang yang Siap Menembus Dunia
Dari ratusan karya yang diseleksi, empat nama muncul sebagai pemenang terbaik Gebu Minang Connect Mendunia 2025:
Juara 1: Muhammad Khalifah Hamdani
Juara 2: Pratama Bakti Satria
Juara 3: Chairunnisa Nayla Aolaputri Syahrial
Juara Favorit: Balapati Alghadari Permana
Selain penghargaan berupa trofi, sertifikat, dan hadiah uang tunai, para pemenang memperoleh kesempatan memperluas jejaring profesional melalui kolaborasi lintas program bersama Gebu Minang dan mitra global.
Lebih jauh lagi, program ini akan berlanjut dengan seri pembelajaran dan pengembangan kapasitas yang dirancang untuk memperkaya wawasan seluruh peserta di bidang komunikasi global, kepemimpinan, ekonomi kreatif, dan diplomasi budaya. Langkah ini diharapkan menjadi investasi jangka panjang dalam membentuk generasi Minang yang tangguh, adaptif, dan siap bersaing di tingkat dunia.
Kolaborasi Menuju Dampak Nyata
Kesuksesan penyelenggaraan program ini tidak lepas dari dukungan berbagai pihak, termasuk DB Foods, Himpunan Pengusaha Pribumi Indonesia (HIPPI), Ota Community, rajonet.com, dan Narabrain. Dukungan media juga hadir dari haluan.com, @otalapau, @info.pasaman, @infoandalas, @minangtive, dan semua rangkaian acara dapat di ikuti official social media dari Gebu Minang (@gebuminangofficial) dan Minang Connect (@minangconnect )
“Kami yakin, penguasaan bahasa asing adalah kunci untuk membuka dunia. Kini saatnya generasi muda Indonesia tampil percaya diri memperkenalkan rendang, songket, galamai, dadiah, serta keindahan Minangkabau ke panggung global. Lebih dari sekadar ajang kompetisi, inisiatif ini menjadi gerakan optimisme baru bagi anak muda untuk membawa budaya lokal ke level internasional. Ke depan, kami berharap kegiatan seperti ini terus berlanjut dengan format yang lebih segar dan kolaborasi yang semakin kuat bersama para pelaku usaha, praktisi kreatif, serta pemangku kebijakan di sektor UKM, pariwisata, budaya, dan kuliner. Karena kami percaya, setiap daerah di Indonesia memiliki keunikan yang layak mendunia dan membawa dampak nyata bagi masyarakat.”
tutur Edo Rinaldo, Program Director Gebu Minang Connect Mendunia & Co-founder Minangconnect
Artikel ini juga tayang di vritimes