HIJRAH MAKNAWI DENGAN BaITI

Oleh: H Suradi, SE. MM (Ketua Umum DKM Masjid Baitul Hikmah Nusaloka BSD) MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kota Tangerang Selatan, Momentum Hijrah. Kata hijrah ini berakar dari bahasa Arab hājara هَاجَرَ yang berarti berpindah. Secara khusus, pengertian hijrah didefinisikan sebagai perpindahan Nabi Muhammad SAW. bersama sebagian pengikutnya dari Kota Makkah ke Kota Madinah (Arab Saudi-red) untuk menyelamatkan diri dan sebagainya dari tekanan dan ancaman pembunuhan dari kaum kafir Quraisy.

Hijrah itu memperbaiki diri. Hijrah adalah berpindah dari keadaan yang semula buruk menjadi keadaan yang baik, dari kondisi yang sudah baik menjadi kondisi yang lebih baik. Jadi hijrah Maknawi adalah proses terus-menerus untuk memperbaiki diri, memperbaiki cara berpikir, dan memperbaiki cara berucap serta bersikap.

Dalam Al-Qur’an, hijrah berarti berpindah dari satu tempat ke tempat lain. Dalam makna lain, hijrah juga dapat diartikan meninggalkan sesuatu yang tercela kepada sesuatu yang terpuji. Istilah “hijrah” secara etimologi berarti memutuskan, meninggalkan, menjauhi.

Dalam Islam, ada dua jenis hijrah pertama, hijrah zahir (fisik) yakni berpindah tempat tinggal, dan kedua, hijrah jiwa (spiritual), yaitu berpindahnya keadaan jiwa ke arah yang lebih baik. Mengenai hijrah jiwa (spiritual) yang menuju pada perbaikan diri

HIJRAH MAKNAWI. 

Saat ini kita sedang dan terus berhijrah maknawi yaitu berpindahnya keadaan ke arah yang lebih baik menuju pada perbaikan diri melalui proses terus-menerus untuk memperbaiki diri, memperbaiki cara berpikir, dan memperbaiki cara berucap, bersikap dan bertindak.

BaITI Dalam Aksi

Untuk membumikan hijrah maknawi dalam aksi bisa diaktualisasikan dalam 4 cara dengan akronim BaITI.

Pertama, Bangun masjid dan bangun ukhuwah. Ketika Rasulullah hijrah ke Madinah maka pertama kali yang dibangun adalah masjid. Saat ini bila di sekitar kita berdomisili sudah ada masjid maka makmurkan masjid tersebut dengan sholat berjamaah, menghadiri majlis ilmu, kegiatan sosial kemanusiaan dan aktivitas lainnya. Selain itu bangun ukhuwah dengan merajut silaturahim. Dengan silaturahim akan memperpanjang nikmat umur, dengan silaturahim memperluas rezeki dan dengan silaturahim akan memperkuat ukhuwah.

Kedua, Iman diperkuat. Iman menjadi kenikmatan utama bagi umat Islam. Dengan nikmat iman ini akan memperkokoh aqidah untuk menjalankan perintah Nya dan menjauhi larangan Nya. Apalagi di era digital saat ini begitu banyak godaan yang dapat menggoyang atau memperlemah iman kita yang berdampak pada mengikuti trend yang bermuatan faham sekulerisme, lebiralisme dan kapitalisme.

Ketiga, Tawakal kepada Allah. Dalam ajaran Islam, tawakal adalah membebaskan diri dari segala ketergantungan selain Allah dan menyerahkan keputusan atas segala sesuatunya hanya kepada Allah. Hal ini pula yang membuat tawakal disebut sebagai perbuatan menyerahkan segala perkara, ikhtiar, dan usaha kita kepada Allah.

Terdapat beberapa keutamaan tawakal antara lain merupakan bagian dari keimanan dan sebagai bukti seseorang beriman kepada Allah. Keutamaan tawakal lainnya adalah memperoleh kecukupan dari Allah. Ketika seseorang yang bertawakal kepada Allah, berarti ia menjadikan Allah sebagai wakilnya. Allah sebagai wakil terbaik bagi manusia akan memberi kecukupan kepadanya mendapatkan kebaikan di dunia dan akhirat. Dengan tawakal maka tidak dikuasai oleh setan. Saat seseorang bertawakal, setan tidak akan mampu menguasai dan mempengaruhi dirinya, karena pada saat itu ia berada sangat dekat dengan Allah. 

Keempat, Ikhtiar terus berupaya. Ikhtiar  adalah sikap seorang muslim yang mengerahkan segala kemampuannya. Ikhtiar berusaha sebaik-baiknya. Sehingga, hanya dengan berikhtiar seorang muslim bisa mendapatkan hasil yang terbaik dalam hidup baik di dunia, maupun di akhirat. Allah  memerintahkan kepada seluruh hambanya untuk berikhtiar. 

Ikhtiar adalah mutlak perintah dari Allah. Seorang muslim sejati adalah mereka yang senantiasa berikhtiar atas apa yang ia lakukan. Karunia Allah tetap harus diikhtiarkan, karunia itu berupa rezeki, kesehatan dan bentuk kebaikan lainnya. Ikhtiar dapat menghindarkan kita dari sikap malas. Ikhtiar Memudahkan manusia untuk tawakal kepada Allah. Ikhtiar dan doa adalah dua hal yang wajib dilakukan oleh manusia untuk mendapatkan apa yang dia inginkan.Ikhtiar memberikan jawaban tentang posisi kita sebagai hambanya bahwa kita bukan pengatur segalanya.

LEBIH DEKAT DENGAN MEREKA

Kala itu di teras sebuah masjid di Kelurahan Rawa Mekar Jaya, Kecamatan Serpong, bernama Baitul Hikmah, berkumpullah sekelompok ibu-ibu dengan berpakaian sederhana namun islami dan saling menyapa satu sama lainnya sebagai ungkapan rasa kebahagiaan saling silaturahim apalagi di tempat mulia yaitu di masjid. Mereka adalah para penerima bantuan sembako program ZIS masjid Baitul Hikmah. Sebelum menerima bantuan sembako maka diberikan kultum oleh Suradi Sang “PENGEMBAN AMANAH” dan pelayan 2 tempat mulia yaitu masjid Baitul Hikmah dan Baitul Yatim tempat para penghafal Al Qur’an mengaji.

Dan di penghujung tulisan ini tersurat dan tersirat pesan moral : 

“Indah nian bunga melati, warnanya sungguh memikat hati. Mari kita amalkan BaITI dengan penuh semangat Maknawi”.

(Disarikan dari kuliah subuh, dan dikembangkan sesuai pengalaman penulis dan disajikan kepada para penerima bantuan sembako).(BTL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?
.