Kurang Komunikasi Antara Aparatur Pemerintah dan Keluarga Ibu Turyanih, Sempat Terjadi Ketegangan Saat Proses Betonisasi Jalan TPU Sarimulya

waktu baca 4 menit
Selasa, 14 Des 2021 20:46 275 Redaksi

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kota Tangerang Selatan, Entah karena hal apa yang membuat komunikasi antara pihak aparatur pemerintah Kota Tangerang Selatan (Tangsel) dengan keluarga ibu Turyanih, warga Kp, Sarimulya, RT 002/RW 001, Kelurahan Setu, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, hingga menyebabkan proses pengecoran Betonisasi jalan raya di Kp, Sarimulya atau tepatnya persis di depan rumah keluarga ibu Turyanih salah seorang warga setempat yang belum mendapatkan Ganti Rugi atas proyek pembebasan lahan atas pembangunan jalan tersebut, Selasa (14/12/2021) pagi, sempat membuat KETEGANGAN antara pelaksanaan proyek dengan keluarga ibu Turyanih. 

“Kami sudah mendapat izin dari ketua RT dan ketua RW untuk mengerjakan Betonisasi jalan ini,” kata salah seorang pelaksanaan proyek. 

Mendapat klaim dari pihak kontraktor/pelaksana proyek tersebut, Pak Gondrong suami dari ibu Yanih anak ibu Turyanih saat itu juga meminta kepada pelaksana proyek untuk menunjukkan surat ijin dari ketua RT dan ketua RW setempat, namun pelaksanaan proyek jalan tersebut tidak dapat menunjukkan surat izin yang diklaim telah diberikan oleh ketua RT dan RW tersebut. 

“Mana surat ijinnya, coba saya lihat?,” ujar Pak Gondrong, suami ibu Yanih. Namun pihak kontraktor proyek tidak dapat menunjukkan surat yang diminta.

Baca Juga : Bangun Komunikasi Partisipatif Masyarakat Berbasis Data Sains

Dan untuk mencairkan ketegangan antara pihak kontraktor dengan keluarga ibu Turyanih tersebut, beberapa relawan yang membantu perjuangan keluarga ibu Turyanih memperoleh haknya, segera menghubungi anggota DPRD Kota Tangsel Julham Firdaus dari fraksi Demokrat, Pukul 12.30 Wib, Politisi muda Julham Firdaus alias JF tersebut tiba di kediaman rumah ibu Turyanih di Kp, Sarimulya dan langsung menemui ibu Turyanih dan juga ibu Yanih (anak).

Dihadapan Julham Firdaus, anggota Legislatif DPRD Kota Tangsel yang sejak lama memang dikenal sering memberikan bantuan sosial kepada anak-anak yatim-piatu, dhuafa dan lansia tersebut, ibu Turyanih mencurahkan keluh-kesahnya terkait lelahnya perjuangannya memperoleh haknya atas tanah dan bangunan yang ditempatinya saat ini, dan juga kesulitan ekonomi yang dialaminya selama berjuang memperjuangkan hak-hak keluarganya. 

“Saya hadir disini sebagai wakil rakyat dan datang untuk membela kepentingan rakyat. Tadi sebelum kesini saya sudah menghubungi pihak dinas PU dan juga dinas Perkimta Tangsel untuk menanyakan ada apa di lokasi proyek pembangunan jalan Sarimulya kok ada rame-rame, dan setelah dijelaskan oleh kedua pejabat dinas tersebut saya dapat mengerti dan memahami apa yang sedang dikerjakan disini,” tandas Julham Firdaus. 

Baca Juga : Forum Komunikasi Manajemen Mutu Tangerang, akan Gelar Konvensi XXV di Cisarua Bogor

Lanjut Julham, dirinya sebagai wakil rakyat yang juga mitra pemerintah daerah Pemkot Tangsel telah melakukan beberapa kali pertemuan intensif dengan pihak Pemkot Tangsel, yang pada intinya keluarga ibu Turyanih akan diberikan hak-haknya pada tahun 2022. Dirinya juga menyesalkan tidak adanya komunikasi yang baik dari RT dan RW hingga terjadi miss informasi dan ketegangan antara pimpro proyek dengan keluarga ibu Turyanih. 

“Karena ini menyangkut penggunaan anggaran APBD, maka kita harus berhati-hati dan cermat untuk mengalokasikan anggaran yang akan kita gunakan untuk keluarga ibu Turyanih. Intinya adalah, secara legal memang keluarga ibu Turyanih tidak memiliki dokumen kepemilikan tanah yang sah (valid), namun berdasarkan pertimbangan riwayat sejarahnya memang keluarga ibu Turyanih sudah menempati tanah ini selama 50 tahun lebih dan juga yang rutin membayar pajak PBB tanah dan bangunan yang ditempatinya ini, maka tahun 2022 yang sebentar lagi akan tiba ini, keluarga ibu Turyanih akan menerima uang penggantian rumah dan tanaman saja. Dan nilainya menurut saya sangat layak untuk mereka bisa membeli tanah dan membangun kembali rumahnya yang baru,” tegas Julham Firdaus, sambil merogoh saku celananya dan memberikan beberapa lembar uang ratusan ribu kepada ibu Turyanih untuk membeli Sembako.

“Terima kasih Pak Julham, cuma Bapak anggota dewan yang mau datang ke rumah saya dan benar-benar serius memperjuangkan nasib keluarga saya bersama teman-teman relawan dan juga beberapa wartawan,” tutur ibu Turyanih berlinang air mata, sambil menjabat erat tangan Julham Firdaus, yang pamit meninggalkan rumahnya.(BTL)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Unggulan

LAINNYA