MediaBantenCyber.co.id (MBC), Kota Tangerang- Rasanya belum kering ingatan kita pada peristiwa kecelakaan mobil bus wisata yang menimpa rombongan Study Tour sekolah SMK Lingga Kencana Depok, Jawa Barat beberapa waktu yang lalu. Dan peristiwa tersebut mendapat tanggapan yang sangat luas di masyarakat dan juga menjadi sangat viral di media-media sosial dari para orang tua siswa dan juga netizen.
Disamping karena merenggut 11 korban jiwa, juga karena proses pelaksanaan kegiatan tersebut (Study tour-red) yang dirasakan oleh banyak orang tua siswa/i sekolah sangat memberatkan para orang tua siswa ditengah situasi ekonomi saat ini yang dirasakan sangat berat bagi masyarakat golongan kelas menengah ke bawah.
Kepada MediaBantenCyber.co.id, pada Rabu (29/5/2024) Agus aktivis dan relawan sosial dan kemanusiaan Kota Tangerang, mengatakan bahwa Diduga telah terjadi Pungli yang dilakukan oleh SDN 04 Larangan, Kota Tangerang kepada para orang tua siswa/i nya berupa Pungutan uang ujian sebesar Rp 500 ribu rupiah dan juga uang Study Tour sebesar Rp 500 ribu rupiah.
Akibat pungutan liar (Pungli) tersebut banyak orang tua siswa yang mengeluhkannya namun tidak berani untuk diungkapkan kepada pihak sekolah. Seperti yang dituturkan oleh Andi (nama samaran-red) salah seorang orang tua siswa kepada Agus aktivis sosial dan kemanusiaan Kota Tangerang yang minta disembunyikan identitasnya.
“Saya bingung dan pusing pak Agus, cari uang lagi susah banget, buat kebutuhan sehari-hari juga lagi Senen-Kamis, eh itu sekolah anak saya malah minta uang ujian Rp 500 ribu dan uang study tour Rp 500 ribu. Yang pada punya pekerjaan tetap mah enak ada gajinya, lah kalau orang kayak saya begini dari mana saya dapat uang nya dan mau ngutang kemana,” tutur Andi, seperti disampaikan oleh Agus.
Agus, relawan dan aktivis sosial dan kemanusiaan pada hari itu juga, Selasa 28 Mei 2024 langsung mendatangi kantor dinas pendidikan Kota Tangerang, namun sangat di sayangkan sekali saat itu semua para pejabat di dinas pendidikan Kota Tangerang sedang berada di luar semua karena sedang ada acara, dan dirinya hanya bisa bertemu dengan staf dinas pendidikan Kota Tangerang dan diarahkan untuk menemui bapak Sopian sebagai pembina koordinator wilayah Kecamatan Larangan mewakili dinas pendidikan Kota Tangerang.
Dan setelah melakukan investigasi ke lapangan, Agus beserta tim memperoleh keterangan dari bapak Sopian bahwa pihaknya akan melakukan tindakan tegas kepada oknum kepala sekolah SDN 04 Larangan tersebut dan meminta uang ujian dikembalikan kepada orang tua murid/siswa nya masing-masing (khususnya murid kelas 6).
“Hari ini pak Sopian janji akan memberi kabar perkembangan hasil penelusuran dan investigasi nya ke sekolah SDN 04 Larangan,” kata Agus.(BTL)
Tidak ada komentar