MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kota Tangerang Selatan, Karena diduga melakukan proses pembangunan apartemen Rusunawa PP Urban secara SERAMPANGAN (tidak mengindahkan keselamatan warga sekitar) Alexander Prabu anggota komisi II bidang Pendidikan bersama Aji K Bromokusumo anggota Komisi IV bidang Pembangunan DPRD Kota Tangsel, didampingi oleh Ratih Utami staf tenaga ahli Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel, Kamis (20/02/2020) sore, melakukan Sidak ke Sekolah Tahfidz Ash Shidiqiyyah yang berada di dalam perumahan Bukit Indah Serua, Kelurahan Serua, Kecamatan Ciputat, Kota Tangerang.
Sidak tersebut dilakukan untuk menindak lanjuti dan juga merespon keresahan yang dialami siswa, orang tua murid dan juga seluruh staf pengajar di sekolah Ash Shiddiqiyyah Serua, Kecamatan Ciputat oleh ulah “Teror” akibat pembangunan apartemen Rusunawa PP Urban Serua yang persis berada sangat amat dekat dengan sekolah tersebut, dan dibangunnya dengan amat SERAMPANAGAN alias sama sekali tidak mengindahkan K3. Rombongan Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel tersebut diterima langsung oleh Ketua Yayasan Ash Shiddiq H Subhanallah.
Kepada MediaBantenCyber.co.id (MBC), di lokasi Sekolah Tahfidz Ash Shiddiqiyyah, Aji Bromokusumo dan juga Alexander Prabu mengatakan bahwa, pembangunan proyek Rusunawa PP Urban Serua sangatlah amat memprihatinkan karena sama sekali tidak menggunakan standar K3 (Kesehatan, Keselamatan Kerja).
“Lokasi pembangunan proyek Rusunawa PP Urban Serua ini sangat berdekatan dengan sekolah TK, SD dan SMP Ash Shiddiqiyyah. Akan tetapi sama sekali sangat minim dilengkapi dengan alat – alat keamanan pekerja dan juga warga sekitar proyek, seperti jaring – jaring pengaman untuk menahan jatuhnya material – material proyek yang jatuh dan juga debu – debu yang beterbangan kerumah – rumah warga sekitar dan khususnya ke lokasi sekolah Ash Shiddiqiyyah yang persis menempel di lokasi proyek Rusunawa PP Urban,” ujar Aji Bromokusumo.
“Saya lihat jaring – jaring pengaman proyek juga baru dipasang beberapa hari sebelumnya, ada pekerja yang membuang sampah sembarangan (botol, sachet kopi dan sebagainya), bahkan ada yang kencing di atas gedung proyek dan dimasukkan ke dalam botol kosong dan botolnya jatuh ke bawah gedung Rusunawa yang dibawahnya adalah persis gedung sekolah, sehingga air kencing tersebut mengenai guru yang sedang rapat, tinja yang bertebaran dekat sekolah, pekerja yang bekerja di ketinggian tanpa alat pengaman sama sekali dan masih banyak Keserampangan lainnya lagi yang dilakukan oleh pihak kontraktor proyek Rusunawa PP Urban Serua,” ungkap Aji menambahkan.
Ditempat yang sama, Alexander Prabu anggota Komisi II DPRD Kota Tangsel yang membidangi masalah Pendidikan, menyatakan secara langsung atau tidak langsung masalah pembangunan proyek Rusunawa PP Urban Serua yang tidak memakai aturan standar K3 tersebut, jelas akan sangat mempengaruhi proses belajar mengajar siswa sekolah Ash Shiddiqiyyah.
“Misalnya jika sampai ada pekerja yang jatuh dari ketinggian, peristiwa kecelakaan ini akan menakutkan anak – anak usia dini tersebut. Karena akan menorehkan trauma yang mendalam, efek psikologis berkepanjangan, dan mengacaukan seluruh urusan belajar mengajar dan pihak kepolisian pasti akan menutup dengan Police Line, Pengusutan, Penyelidikan, Pemanggilan Saksi dan lain sebagainya yang pasti akan merepotkan semua pihak,” tandas Alex Prabu mantan pengajar di sebuah sekolah ternama di BSD city yang juga Wakil ketua Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel tersebut.
Sementara itu Ketua Yayasan Ash Shiddiq H Subhanallah, membeberkan bahwa pada awalnya pihaknya tidak mempermasalahkan dengan adanya pembangunan Rusunawa PP Urban Serua tersebut. Bahkan pihaknya dengan pihak kontraktor Rusunawa sempat terjalin komunikasi yang baik diantara kedua belah pihak. Akan tetapi setelah proyek Rusunawa PP Urban tersebut mulai berjalannya proses pembangunan, mulai timbul berbagai masalah di lapangan yang disebabkan oleh dampak negatif pembangunan Rusunawa tersebut yang tidak punya aturan standar K3 nya, baik bagi para pekerjanya itu sendiri maupun kepada kami manajemen sekolah dan juga seluruh siswa TK, SD dan SMP yang terkena dampak langsung atas pembangunan proyek Rusunawa tersebut.
“Yang sangat bikin horor kami pihak sekolah dan orang tua siswa adalah saat dilakukannya pengerjaan dinding – dinding cor – coran penutup bangunan Rusunawa dengan menggunakan Mobil Crane pada siang hari. Bapak bayangkan jika block cor – coran saat diangkat dengan Mobil Crane dan kawat selingnya putus, coba bayangkan apa yang akan terjadi pada para siswa yang sedang belajar dibawahnya,” tutur H Subhanallah, Ketua Yayasan Ash Shiddiqi.
Dan sepengetahuan MediaBantenCyber.co.id (MBC) di lapangan, dampak negatif akibat pembangunan Rusunawa tersebut memang cukup luar biasa, debu – debu banyak beterbangan masuk ke sekolah seperti rally mobil Paris – Dakar, Kerikil – kerikil batu cor – coran juga banyak berserakan dan juga keramik – keramik lantai sekolah dan kantor terangkat menyembul ke atas karena mungkin tak kuasa menahan derita “Teror” akibat pembangunan Rusunawa PP Urban Serua yang semaunya dewek tersebut. (BTL)
Tidak ada komentar