Percepat Pengaliran Air Bendungan ke Sawah, Agar Petani Rasakan Manfaat Bendungan Tanju di Dompu

waktu baca 3 menit
Senin, 22 Sep 2025 23:16 39 Redaksi

Dompu- NTB, 22 September 2025 – Kementerian Pekerjaan Umum (PU) berkomitmen untuk mempercepat penyelesaian jaringan irigasi Bendungan Tanju di Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat (NTB). Upaya ini untuk memastikan air dari bendungan yang telah lama beroperasi ini dapat segera mengalir lancar dan dirasakan manfaatnya secara langsung oleh para petani di sekitar daerah irigasi.

Komitmen tersebut ditegaskan
langsung oleh Menteri Pekerjaan Umum, Dody Hanggodo, saat melakukan kunjungan
kerja ke Bendungan Tanju pada Minggu (21/9/2025). Kunjungan ini bertujuan untuk
memastikan bendungan multifungsi Tanju dapat segera memberikan manfaat nyata
bagi masyarakat, khususnya dalam mendukung suplai air untuk irigasi pertanian.

“Tugas saya sederhana,
mengalirkan air hingga ke sawah. Apapun yang ditanam masyarakat, apakah padi,
jagung, atau bawang, kuncinya ada pada ketersediaan air,” kata Menteri Dody di
sela-sela peninjauannya.

Dalam kunjungannya, Menteri Dody
menyatakan segera membentuk tim teknis terpadu. Tim ini akan turun langsung ke
lapangan untuk mencari solusi komprehensif agar air dari bendungan dapat
berfungsi secara optimal dan menjangkau seluruh area persawahan yang ditargetkan.

Bendungan Tanju telah selesai
dibangun pada 2017 dan mulai dioperasikan pada 2018. Bendungan ini memiliki
kapasitas tampung yang cukup besar, yakni mencapai 17,86 juta meter kubik (m3)
dengan luas genangan 324,20 hektare.

Secara teknis, Bendungan Tanju
dirancang untuk mengairi Daerah Irigasi (DI) Tanju seluas 2.242 hektare.
Kehadirannya juga bertujuan memperkuat sistem Rababaka Komplek yang selama ini
menjadi penopang utama ketahanan pangan di wilayah Dompu dan Bima. Namun,
manfaat maksimalnya terkendala oleh jaringan irigasi primer sepanjang total 48
kilometer (24 km di sisi kanan dan 24 km di sisi kiri) yang belum tuntas.

Menteri Dody menekankan bahwa
percepatan ini memerlukan kerja sama lintas sektoral, mulai dari dukungan
pemerintah daerah, akademisi dari perguruan tinggi, hingga partisipasi aktif
masyarakat.

“Saya sudah berdiskusi dengan
petani dan kepala desa. Mereka sudah berkorban tanahnya untuk pembangunan
bendungan ini, dan sekarang saatnya mereka merasakan manfaatnya. Saya tidak mau
lagi masyarakat menunggu bertahun-tahun. Harapan saya, dalam waktu dekat solusi
teknis bisa segera diterapkan,” tegas Menteri Dody.

Di sisi lain, Kepala Desa Tanju,
Buyung Susanto, menyambut baik komitmen pemerintah pusat. Ia menyampaikan bahwa
keberadaan Bendungan Tanju merupakan harapan lama masyarakat yang tinggal di
kawasan dengan kondisi alam yang relatif tandus.

“Kami berharap bukan hanya
jagung yang menjadi andalan, tetapi juga padi bisa berkembang dan meningkatkan
kesejahteraan masyarakat,” ujar Buyung.

Dengan adanya jaminan suplai air
yang kontinu dari Bendungan Tanju, para petani diharapkan dapat meningkatkan
frekuensi tanam mereka dari yang sebelumnya hanya satu kali setahun menjadi dua
hingga tiga kali setahun. Peningkatan ini tentu akan mendorong produktivitas
pertanian di Dompu yang dikenal sebagai salah satu sentra produksi jagung dan
beras di NTB.

Di akhir kunjungannya, Menteri
Dody berjanji akan kembali meninjau progres di Bendungan Tanju setelah tim
teknis menyelesaikan kajian lapangan secara menyeluruh.

“Saya ingin memastikan bendungan
ini benar-benar memberikan manfaat maksimal, sesuai arahan Presiden Prabowo
Subianto untuk memperkuat ketahanan pangan nasional, terutama di Kawasan Timur
Indonesia,” pungkasnya.

Langkah percepatan penyelesaian
jaringan irigasi ini menjadi bukti keseriusan Kementerian PU untuk memastikan
infrastruktur yang dibangun negara benar-benar sampai manfaatnya ke lahan
pertanian masyarakat di Dompu.

Program kerja ini merupakan
bagian dari “Setahun Bekerja, Bergerak – Berdampak” dalam menjalankan ASTA CITA
dari Presiden Prabowo Subianto.

#SigapMembangunNegeriUntukRakyat

#SetahunBerdampak

Artikel ini juga tayang di vritimes

Unggulan

LAINNYA