MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Serang, Masyarakat di lingkungan Temiang, Kelurahan Tegal Sari, Kecamatan Walantaka, Kota Serang, dihebohkan dengan adanya Galian Sumur Bor milik warga yang mengeluarkan semburan Gas Bumi.
Parna, salah satu Pemilik Sumur Bor memaparkan, Kronologis kejadian ini bermula pada Malam Sabtu (10/08/19) Pukul 11:30 Wib. Awalnya, lanjut Parna, pada saat penggalian Sumur Bor ini tidak ada tanda – tanda akan mengeluarkan Gas.
“Pertamanya saya buat Sumur Bor ini biasa saja, saya buat Sumur Bor ini akan dimanfaatkan untuk dialirkan ke Mushola, dan digunakan untuk masyarakat sekitar. Eh malah enggak nyangka ada Kejadian ini,” ujarnya, Senin (12/08/2019).
Di tempat yang sama, Lurah Sutihat mengatakan, dengan adanya peristiwa ini, dirinya langsung berkoordinasi dengan instansi terkait yakni Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Serang untuk menindak lanjuti kejadian tersebut.
“Sementara ini, kalau kata DLH kandungan airnya tidak berbahaya. Cuma kalau kita melihat kandungan airnya itu bercampur minyak dan bau belerang yang menyengat,” katanya.
Ia menuturkan, atas kejadian ini, DLH sudah melakukan Uji Lab untuk mengetahui kandungan air tersebut.
“Sudah dilakukan Uji Lab oleh DLH, apakah kandungan air ini nerbahaya atau tidak. Kalau berbahaya, mau tidak mau ini akan kita tutup. Tetapi kalau ini tidak berbahaya tetap akan digunakan untuk keperluan masyarakat sekitar,” jelasnya.
Sebelumnya, kata Sutihat, kejadian yang sama juga pernah dialami oleh masyarakat Kragilan saat penggalian Sumur Bor.
“Cuma di situ lebih besar kandungan Gasnya. Bahkan sampai sekarang di situ tidak ditutup, malah jadi tempat Objek Wisata,” ujarnya.
Menurut DLH, lanjut Sutihat, Lokasi ini masih jalur Gunung Karang. Jika masyarakat ingin membuat Sumur Bor tidak diperbolehkan melebihi 50 Meter.
“Harus di bawah 50 Meter, karena kalau lebih 50 Meter kata DLH akan menimbulkan Gas seperti ini,” imbuhnya.
Ia berharap, kepada seluruh masyarakat setempat, sebelum melakukan penggalian Sumur Bor harus berkoordinasi dengan Lurah.
“Saya ingin masyarakat itu sebelum melakukan Galian berkoordinasi dulu. Jangan langsung aja. Kita bisa meminimalisir hal – hal seperti ini,” tandasnya. (faiz)
Tidak ada komentar