Dinilai Gagal, Pendopo Bupati Disegel di HUT Pemkab Serang

Mediabantencyber.co.id – Serang, Organisasi Mahasiswa yang tergabung dalam GOLOK ( GAMSUT, IKMBP, HMI CAB.SERANG, PMII Kabupaten Serang, SWOT, SAPAR, MAPALA Banten, PMC ) dan Hamas lakukan aksi unjuk rasa di peringatan HUT Kabupaten Serang yang ke-493 Tahun di depan Pendopo Bupati Kabupaten Serang, Selasa (8/10/2019).

Mereka menilai, Kabupaten Serang di usia yang hampir 5 abad ini, yang telah mengalami berbagai macam fase, sampai dimana sekarang adalah fase yang kita soroti bahwa kegagalan dari pemerintahan Kabupaten Serang dengan segala permasalahan dan Kasus – kasus dari pencemaran lingkungan, birokrasi yang buruk sampai pusat pemerintahan saja masih ngontrak di wilayah Kota Serang, dan permasalahan Pendidikan serta Pengangguran yang masih menduduki peringkat pertama di Provinsi Banten.

Situasi pelik di Kabupaten Serang ini menjadi icon buruknya Pembangunan dari seluruh aspek, masih tingginya angka Pendidikan yang putus sekolah serta infrastruktur Pendidikan yang belum merata sebagai tamparan bagi Pemkab Serang, selain itu pencemaran lingkungan seperti pencemaran sungai Ciujung dan Cidurian yang melegitimasi wajah Kabupaten tidak pernah ditangani secara serius sehingga hal ini tendensi ada permainan antara korporat dengan Rezim Lokal yang melindungi Pembisnis. Limbah – limbah di aliran sungai baik Ciujung dan beberapa sungai lain mengkerangkeng Kesehatan warga.

“Aksi ini kita lakukan guna mengingatkan kembali pada pemerintah Kabupaten Serang bahwasanya saat ini di ulang tahunnya yang ke-493 Tahun Kabupaten Serang sedang tidak Baik – baik saja.” kata koordinator aksi Rizal Setia Pratama Disela – sela aksinya di depan Pendopo Bupati Serang Selasa (8/10/2019).

Dengan banyaknya persoalan yang tidak kunjung beres, jelas Rizal menandakan bahwa, di 5 Tahun kepemimpinan Bupati Serang ini gagal.

“Dengan banyaknya persoalan yang ada, Jelas ini dikepemimpinan selama 5 Tahun Bupati Serang kita nyatakan gagal, karena apa, jelas kami selaku warga masyarakat tidak merasakan perubahan yang dilakukan, jelas ini merupakan kegagalan kepemimpinan.” jelasnya

Adapun beberapa tuntutan yang di ajukan oleh GOLOK agar supaya pemerintah Kabupaten Serang tidak diam dan mengambil keputusan yang tegas akan Kasus – kasus yang terjadi di Kabupaten Serang antara lain tindak tegas Perusahaan yang membuang Limbah ke sungai Ciujung dan Cidurian membuat regulasi terkait penanganan lingkungan hidup di Kabupaten Serang normalisasi sungai Ciujung dan Cidurian agar tidak ada Sedimentasi lumpur yang mengendap, menuntut ruang Pertanian dan Nelayan Tradisional di Bojonegara Pulo Ampel, menuntut Pemkab Serang agar tidak memperluas lahan Industri dan Pertambangan, tidak memberi izin apapun terkait kegiatan PLTPB di Pacarincang, kembalikan fungsi Gunung Prakasa sebagai Hutan Lindung menjadikan Gunung Prakasa dan Rawa Danau sebagai Cagar Budaya segera bangun dan bereskan pusat pemerintahan Kabupaten Serang (PUSPEMKAB), hentaskan Pengangguran di Kabupaten Serang, wujudkan Pendidikan wajib 9 Tahun di Kabupaten Serang, dan Prioritaskan tenaga kerja Pribumi.

Pantauan dilapangan, sempat terjadi aksi Dorong – dorongan dengan aparat Kepolisian, dan Aksi pasang spanduk penyegelan Gedung Pendopo di pintu keluar dan melakukan aksi penutupan pintu pagar Pendopo agar para undangan yang keluar melalui pintu depan terhalang dan tidak dapat akses keluar, dan massa aksi yang merasa dicueki dan diacuhkan oleh Bupati pun lakukan pembakaran ban bekas dan pemanggilan dengan alat pengeras suara dari luar agar Bupati mau keluar menemui massa diluar.

Akhirnya, setelah ditunggu, Bupati Serang Ratu Tatu Chasanah berkenan menemui massa aksi dan mengatakan, bahwa seharusnya Kawan – kawan duduk bersama di Pendopo, untuk beberapa tuntutan tadi dan kita akan tampung, InsyaAllah karena ini amanat dari Kawan – kawan kita akan jalankan.

“Saya sebetulnya berharap Kawan – kawan duduk bersama di Pendopo, sekelas Mahasiswa itu bukan disini tempatnya, karena ketika penganggaran disana, dan saya selama menjadi Bupati persoalannya adalah anggaran, dan Pembangunan itu jadi tidak bisa cepat.” ungkapnya.

Sempat dilakukan Penandatanganan kesepakatan untuk penyelesaian masalah yang menjadi tuntutan para Pendemo, dan setelah di lakukan Dialog para massa aksi pun membubarkan diri, dengan tertib tidak mengindahkan ajakan Bupati agar masuk ke Pendopo Serang. (Faiz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?