Insan Olahraga Dan Aktivis Kota Tangsel Serukan Pilih Walikota Yang Siap Membangun Fasilitas & Prasarana Lengkap

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kota Tangerang Selatan, Terdorong oleh rasa keprihatinan yang mendalam atas sangat minimnya fasilitas olahraga yang ada di Kota Tangerang Selatan (tidak ada fasilitas olahraga di Kota Tangsel-red) puluhan tokoh insan olahraga dan aktivis olahraga se- Kota Tangerang Selatan, Rabu (05/08/2020) malam, mengadakan pertemuan di sebuah Cafe di kawasan Pondok Aren, Bintaro, guna membicarakan terwujudnya pembangunan gedung sarana dan prasarana serta fasilitas semua cabang olahraga (Cabor) yang memenuhi standar nasional gedung olahraga baik di tiap Kecamatan maupun di tingkat Tangsel.

Menurut Rudi (nama samaran-red) pertemuam para tokoh insan olahraga  dan aktivis Olahraga se- Kota Tangsel dilakuan guna menyamakan persepsi bersama bahwa kalangan Olahraga masyarakat (FORMI) olahraga Pendidikan (BAPOPSI) dan olahraga prestasi (KONI) di Tangsel SANGAT MEMBUTUHKAN keberadaan Sarana dan Prasarana serta Fasilitas Olahraga yang baik dan memenuhi standar nasional. 

Hadir dalam kesempatan tersebut, Marmo Pengurus dan tokoh senior Komite Olahraga Nasional Indonesia (KONI) Tangsel, Ngadmin tokoh olahraga pelajar mantan ketua umum Pembina Olahraga Pelajar Seluruh Indonesia (Bapopsi) serta Zulpa Sungki Setiawati selaku Ketua Federasi Olah Raga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) dan juga para dedengkot Olahraga Tangsel yang SANGAT BERPENGARUH yang enggan untuk disebutkan namanya.

Ngadmin, mantan Ketua Umum Bapopsi mengatakan bahwa, berdasarkan Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005 tentang Pembinaan Keolahragaan Indonesia. Menurut Ngadmin, pembinaan keolahragaan di Indonesia tersebut dibagi menjadi 3 jalur pembinaan, antara lain untuk pembinaan prestasi maka dilakukan melalui jalur KONI, untuk program Pelajar maka pembinaannya melalui jalur Bapopsi dan untuk pembinaan rekreasi serta masyarakat melaui jalur Formi.

“Pembagian 3 jalur pembinaan olahraga di Indonesia ini banyak tidak dipahami oleh para pemangku kebijakan pemerintahan daerah di Indonesia. Padahal itu merupakan amanat dari Undang-Undang Nomor 3 Tahun 2005. Dimana seluruh wilayah di Indonesia itu wajib memiliki 3 jalur pembinaan Olahraga yaitu KONI, Bapopsi serta Formi,” terang Ngadmin.

Sementara itu, Marmo Pengurus senior KONI Tangsel (pendiri KONI Tangsel) menyampaikan keiginannya agar Tangsel dapat meraih prestasi olahraga yang terbaik se- Provinsi Banten. Dan untuk dapat mewujudkan keinginan tersebut maka dibutuhkan dukungan berupa kelengkapan sarana dan prasarana dan juga anggaran dari Pemerintah daerah. 

“Untuk merealisasikan hal tersebut maka diperlukan dukungan anggaran keuangan pembinaan olahraga sebesar 2 persen dari APBD Tangsel,” ujar Marmo.

Ketua Federasi Olahraga Rekreasi Masyarakat Indonesia (Formi) Zulpa Sungki Setiawati, mendesak dan meminta agar Walikota Tangsel yang baru hasil Pilkada 2020 mendatang agar cermat dan profesional dalam memilih pembantunya dalam hal ini para Kepala Dinas (Kadis) yang sesuai dengan kemampuan ilmu yang dimilikinya.

“Jika mau olahraga di Tangsel maju dan hasilnya baik serta maksimal maka pilihlah para Kepala Dinas sesuai dengan ilmunya dan jangan memilih para Kadis tersebut atas pertimbangan power sharing (pembagian kekuasaan) dan kepentingan politik kelompok tertentu saja,” tandasnya.

Hal senada juga disampaikan Kurniawan (nama samaran) salah seorang peserta pertemuan yang enggan disebutkan jati diri sebenarnya. Dirinya meminta kedepannya agar Walikota Tangsel agar dalam memilih Kepala dinas yang baru, dalam hal ini Kadis Dindik dan juga Kadispora Tangsel untuk membentuk Kabid atau Kasie Olahraga khusus siswa berprestasi dalam bidang olahraga, dan yang TERPENTING adalah Kabid atau Kasie yang dipilih oleh Walikota Tangsel yang baru tersebut adalah mereka yang BENAR-BENAR paham dan memahami seluk-beluk dunia olahraga dari A sampai Z.

“Pokoknya saya meminta kepada rekan – rekan semua untuk komit bersama – sama memperjuangkan terwujudnya pembangunan fasilitas, sarana dan prasarana olahraga yang memenuhi standar nasional. Kita harus kompak dan jangan mudah tergiur dengan rayuan kepentingan masing – masing cabang olahraga (Cabor). Saya tegaskan yang tergiur dengan rayuan hanya untuk kepentingan kelompok Cabornya sendiri adalah tipe manusia Pengkhianat. Dan kelompok olahraga di Tangsel itu memiliki jumlah massa yang cukup besar baik di kelompok profesional olah raga maupun di dunia pendidikan,” tegas Kurniawan, Menegaskan. (BTL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?
.