JOKOWI PANIK, AKHIRNYA PANGGIL SURYA PALOH

waktu baca 2 menit
Minggu, 18 Feb 2024 23:49 8 141 Redaksi

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Jakarta, Tampaknya, Presiden Jokowi panik karena ternyata KPU sudah penyiapkan dua putaran pilpres 2024. Sedangkan kubu pasangan calon presiden-wakil presiden nomor urut 2 Prabowo-Gibran memastikan akan menang satu putaran.

Oleh karena itu, Jokowi yang juga bapak dari Cawapres Gibran ini pun memanggil ketua umum Partai Nasdem Surya Paloh ke Istana. Namun, opini oleh orang yang tidak mengerti politik di balik bahwa Surya Paloh akan takut terhadap Jokowi dan manut terhadap kemauan “bos” nya capres Prabowo tersebut. Bahkan dihembuskan isu bakal terjadi dagang sapi.

“Saya lebih kenal Surya Paloh, kalau sudah mengambil keputusan tidak akan berubah atau dijilat kembali. Apalagi keteguhannya untuk mewujudkan cita-cita perjuangan Restorasi Indonesia,” tegas orang dekat Surya Paloh, Dr. H. Usamah Hisyam, Minggu (18/2/2024).

Baca Juga : SOAL IJAZAH PALSU JOKOWI SUDAH KALAH EMPAT NOL | panik

“Surya Paloh akan tetap Istiqomah dalam sikap politiknya. Hanya dengan jalan Anies harus Presiden. Okeh karena itu, jangan terpengaruh dengan opini murahan,” tambahnya.

Ketua Umum Parmusi ini mengungkapkan, Surya Paloh dan Anies sama-sama seorang idealis. “Jadi, Jokowi yang panik karena ternyata real count KPU bakal dua putaran. Sedangkan quick count bayaran menyulap suara Prabowo-Gibran di atas 50 persen,” tandasnya

“Kalau Surya Paloh menerima panggilan ke Istana, ya itu wajar. Jelas bahwa istana mulai ketakutan. Tetapi Surya Paloh juga harus menunjukkan kengarawanannya. Kooperatif tapi tetap teguh dalam sikap politik,” bebernya pula.

Sebagaimana diketahui bahwa Partai Nasdem sebagai pionir pengusung Paslon nomor urut 1 Anies Baswedan-Muhaimin Iskandar (AMIN) mengimbangi suara Prabowo-Gibran yang masih berlangsung dalam real count di KPU.

Sementara dikabarkan bahwa Surya Paloh mendadak dipanggil Presiden Jokowi di Istana Merdeka, Jakarta, Minggu (18/02/2024) sore. “Betul, Pak SP (Surya Paloh) dipanggil sama presiden,” ungkap Bendahara Umum Partai NasDem, Ahmad Sahroni kepada wartawan.(BTL)

8 Komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

    Muh Danial
    9 bulan  lalu

    Suara terbanyak di wilayah aku,,,,,, pemilu 2024 tidak jauh bedah kecurangan nya dengan pemilu 2019 yang paling menonjolkan kecurangan di sini karena jokowi nya terang terangan bahkan saya sendiri dibawah kan oleh atasan mulai dari camat sampai Lurah di perintahkan untuk memilih 02 sempat saya berargumen sama Atasan
    ,,,, inikah yang namanya Demokrasi kalau begitu nda usah ada pemilihan langsung aja caplok,,,,, buang buang anggaran ujung ujungnya dikibulin wama mesin
    RUGI DONG NEGARA

    Balas
    Idkar
    9 bulan  lalu

    Diskualufikasi calon yg curang

    Balas
    Idkar
    9 bulan  lalu

    Diskualifikasi calon yg curang

    Balas
    Boy Banten
    9 bulan  lalu

    Saya yakin pak Surya Paloh teguh pendiriannya Untuk Perubahan Indonesia yang lebih baik sebagai Negarawan Sejati…👍
    AMIN Presiden dan Wakil Presiden RI 2024

    Balas
    Paesol
    9 bulan  lalu

    Surya Paloh BKN orang bisa diatur begitu saja, dia ditegas samapendiriannya mengusung capres Anies Baswedan

    Balas
    Djanuardi
    9 bulan  lalu

    1. Kembalikan IT/server KPU ke Indonesia.
    2. Edit forensik server IT KPU.
    3. Bila perlu hitung ulang C.1 tiap2 TPS yg disaksikan oleh team ke 3 pasangan CAPRES.

    Balas
    A Arifin
    9 bulan  lalu

    Kalau menurut sy pribadi…
    Sebaiknya system database yg ada di KPU harus benar2 teruji dulu…karena dgn adanya data yg masuk seharusnya tdk bisa diutak atik, artinya ketika formulir c1 yg masuk harus sesuai dgn jumlah pemilih yg ada di TPS, artinya ketika di edit mau tambah/ dikurang, dihapus data tsbt tdk bisa karena jumlah data pemilih yg masuk system database tdk bisa berjalan/ ERROR MASSAGE…
    Artinya stiap DataBASE pemilih yg masuk ke SERVER KPU itu secara otomatis akan menyesuaikan dgn jumlah kuota pemilih yg ada di TPS TPSnya, begitu klo menurut sy, dan itu sytem database jauh2 hari sdh layak uji coba sebelum dipakai dan tentunya yg membuat program database trsebut harus punya SERTIPIKASI INTERNASIONAL…

    Balas
    A Arifin
    9 bulan  lalu

    Kalau menurut sy pribadi…
    Sebaiknya system database yg ada di KPU harus benar2 teruji dulu…karena dgn adanya data yg masuk seharusnya tdk bisa diutak atik, artinya ketika formulir c1 yg masuk harus sesuai dgn jumlah pemilih yg ada di TPS, artinya ketika di edit mau tambah/ dikurang, dihapus data tsbt tdk bisa karena jumlah data pemilih yg masuk system database tdk bisa berjalan/ ERROR MASSAGE…

    Balas

Unggulan

LAINNYA
Open chat
Hello
Can we help you?