Ilustrasi MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kabupaten Tangerang, Diduga gara-gara pukul warga Desa Pondok Kelor, Kecamatan Sepatan Timur, Kabupaten Tangerang, mantan Calon kepala Desa (Cakades) Pangkalan yang gugur usai tes pilkades tahun 2019, inisial KS diduga harus mengeluarkan uang jutaan rupiah.
Diketahui peristiwa tersebut terjadi di lokasi Pasar Anyar, Kota Tangerang, sekira pukul 23:30 WIB, Kamis 2 Januari 2025 yang lalu. Korban mengalami memar di mata sebelah kanan.
Usai alami memar di mata sebelah kanan, keesokan harinya korban yang bernama Muhamad Royadi alias Rambo membuat laporan di Mapolsek Tangerang nomor: LP/B/04/1/2025/SPKT/Polsek Tangerang/Polres Metro Tangerang Kota/PMJ, Jumat 3 Januari 2025 malam.
Saat ditemui wartawan, Rambo mengaku mata sebelah kanan bengkak diduga karena dipukul oleh KS (mantan Cakades -red), usai turun dari mobil angkutan kota (Angkot) jurusan Teluknaga-Tangerang, di Pasar Anyar Kota Tangerang.
“Saya turun dari mobil angkot langsung dipukul sama si KS tanpa ada pertanyaan, yang punya hutang bukan saya tapi bos sama Kiki, kalau saya sekedar anak buah, itu mah urusan bos sama bos,” ujar Rambo, Jumat (3/1/2025) malam.
Menurut Rambo, dirinya tidak merasa mempunyai hutang dengan KS, maka dari itu dirinya datang ke Pasar Anyar untuk berjualan dagang milik bosnya. Tapi Rambo merasa aneh dengan sikap Kiki, yang memukul wajah Rambo sambil menanyakan uang dagangan.
“Kalau saya merasa punya hutang mana mungkin saya ke Pasar Anyar, saya juga tidak berani, si KS langsung pukul wajah saya, terus tanyain duit ke saya, lalu saya jawab sudah disetorin ke bos saya,” tuturnya.
Saat dikonfirmasi, KS melalui telpon WhatsApp, mengakui telah mengenal dekat dengan Rambo (Korban). Dirinya memukul korban diduga karena kesal, lantaran korban diduga sering main judi slot memakai uang dagangan.
“Si Rambo juga tahu karakter saya sering makan dan minum kopi bareng serta sering saya kasih rokok, maksud saya kalau hitung-hitungan dagang jangan dipakai main slot, bisa habis duit saya juga, soalnya sudah seringkali seperti ini,” tukasnya.
Sementara itu, usai korban membuat laporan di Mapolsek Tangerang, Kiki Supiyandi mengajak damai musyawarah secara kekeluargaan. Selain itu, KS juga harus mengeluarkan sejumlah uang jutaan rupiah, untuk membereskan permasalahannya. (red)
Tidak ada komentar