Oleh: Yusuf Blegur (Aktivis 98/Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta/FKSMJ) MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kota Bekasi, Investasi tak harus menggusur wajah pribumi. Oligarki tak boleh dibiarkan menghancurkan NKRI._________________Baca Juga : Tragedi Rempang Batam dan Kanjuruhan Abaikan Kemanusiaan
Rempang seperti ditantang.
Rempang_seperti diserang.
Rempang_seperti diguncang.
Rempang_seperti diganyang.
Rempang bukan sekedar hak atas tanah adat.
Rempang_bukan sekedar wilayah yang berdaulat.
Baca Juga : Jokowi Presiden yang Kalah Melawan Mafia Tanah
Rempang_bukan sekedar rakyat yang menggugat.
Rempang bukan sekedar warga negara yang menghadapi keparat.
Baca Juga : Masyarakat Mengeluh Pelayanan Pembuatan Sertifikat Tanah di BPN Kabupaten Tangerang Bertele-tele dan Lama
Rempang tentang membedah Indonesia berdasar cita-cita proklamasi.
Baca Juga : Mafia Tanah di Tangerang Belum Tersentuh Hukum, Langkah Tegas Jokowi Dinantikan
Rempang tentang menyelami suasana batin dan keinginan pendiri negeri.
Rempang_tentang memahami Panca Sila, UUD 1945 dan NKRI.
Rempang_tentang kejujuran merasakan tujuan negara bangsa yang hakiki.
Baca Juga : Mafia Tanah Program Prioritas PTSL Presiden Jokowi Diduga Merajalela di Kabupaten Tangerang
Rempang_telah menjadi permainan konspirasi jahat.
Baca Juga : Aksi Mafia Tanah di Kabupaten Tangerang Merajalela, Resahkan Warga
Rempang_telah menjadi simbol pertarungan yang lemah dan kuat.
Rempang telah menghadap-hadapkan rakyat dengan aparat.
Baca Juga : Kasus Mafia Tanah Aneh di Cengkareng, Ketua FKMTI SK Budiardjo Dirugikan Tapi Dia Malah Dipenjarakan?
Rempang_telah mempertontonkan benturan pejuang maslahat dan penggila mudharat.
Rempang telah berubah menjadi panggung kekuasaan dan kenikmatan oligarki.
Rempang_telah berubah menjadi kuburan massal nurani.
Baca Juga : Program PTSL Tahun 2018 dan 2019 DIBEGAL Oleh Mafia Tanah di Wilayah Kecamatan Mauk Kabupaten Tangerang
Rempang_telah berubah menjadi suara kebenaran dan keadilan yang takut bersembunyi.
Baca Juga : Laporan 10 Kasus Perampasan Tanah Diabaikan, FKMTI Geruduk Kantor Menteri ATR/BPN
Rempang_sesungguhnya telah menjadi kematian yang sepi dan kehidupan yang mewujud tragedi.
Baca Juga : Dikriminalisasi Oleh Konglomerat, Ketua FKMTI Siap Adu Data Terbuka Tanahnya di Cengkareng yang Dirampas
Bersuara dalam sunyi, bergerak dalam diam dan beraksi dengan jiwa. (BTL)
Tidak ada komentar