Tak Punya Anggaran, Kabupaten Serang Tidak Terapkan PSBB

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Serang, Walaupun Wilayah Kabupaten Serang saat ini sudah menjadi zona merah dalam penyebaran Covid-19, namun belum ada rencana dari Pemerintah Daerah akan menerapkan Pembatasan Sosial Berskala Besar (PSBB).

Hal tersebut dikatakan Bupati Kabupaten Serang Ratu Tatu Chasanah pada awak media, Menurutnya, untuk penerapan PSBB di Kabupaten Serang harus dikaji secara menyeluruh.

“Kita Kabupaten Serang masuk zona merah, ini sangat luar biasa dan itu membuat sangat luar biasa, namun, untuk penerapan PSBB harus dikaji secara mendalam, karena dalam penerapan PSBB ini kita harus melihat juga untuk masalah penganggarannya itu harus siap,” Kata Tatu.

Menurut Tatu, dengan kondisi keuangan pemerintah Kabupaten Serang yang sudah berada di tengah jalan, reperkusi telah dilakukan, anggaran yang ada hanya cukup untuk bantuan sosial (Bansos) dirasa sulit untuk penerapan PSBB.

“Rasanya disisi anggaran, untuk sementara ini rasanya akan berat untuk penerapan PSBB, jadi, satu – satunya cara bertahan adalah masyarakat sendiri yang harus kompak untuk menjaga dirinya sendiri,” ungkapnya.

Tatu berharap, dalam penerapan New Normal nanti agar tetap dilakukan sesuai dengan protokol kesehatan, tidak melepaskan semuanya, tetap jaga jarak, memakai masker dan sering cuci tangan.

“Karena kita lihat di masyarakat kayanya sudah lepas semuanya, ini yang sangat membahayakan, jangan dianggap new normal ini normal seperti biasa, karena new normal ini bukan normal seperti itu, saat ini di Kabupaten Serang yang mengalami peningkatan positif Covid-19 ada di tiga wilayah, wilayah Tirtayasa, Lebakwangi dan Bojonegara, yang lainnya ada di beberapa kecamatan paling satu dua yang positif.

Jadi saya memohon ya pada aparat, baik pemerintah desa ataupun pada garda terdepan disitu ada RT ada RW untuk lebih selektif lagi untuk memeriksa dan lebih memantau menanyai masyarakat yang masuk ke Kabupaten Serang, karena dari awal kita dari pertama pandemi Covid-19 di Kabupaten Serang ini cuma satu atau dua, jadi kemarin yang positif hingga 11 orang adalah merupakan dari seorang pegawai yang bekerja di jakarta yang pulang kesini tanpa dilakukan penanganan sesuai protokol kesehatan.” tandasnya. (fz)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?
.