Orasi di Kantor Goenawan Mohamad, Eks Wartawan Jawa Pos Gowes Sepeda Surabaya-Jakarta Enggan Pulang Sebelum Aspirasinya Didengar

waktu baca 2 menit
Minggu, 3 Des 2023 11:29 0 22 Redaksi

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Jakarta, Setelah mengadu ke Dewan Pers soal raibnya saham karyawan 20 persen, Abdul Muis mantan (eks) wartawan Jawa Pos (JP) yang melakukan Gowes Sepeda dari Surabaya-Jakarta, akhirnya mendatangi kantor komisaris JP Goenawan Mohamad (GM), di Gedung Salihara, Jakarta Selatan, Sabtu (02/12/2023).

Abdul Muis datang ke kantor GM di Jalan Salihara, Jati Pandang Jaksel itu, bersama perwakilan wartawan dan karyawan JP Jabodetabek, Umar Fauzi, Anggie, dan Ghofur. Selain itu, ada pula eks wartawan JP asal Surabaya juga Mantan Pemred Tabloid Nyata, Joko Irianto Hamid.

Bagai pemeo “Pucuk dicinta awan tak pernah tiba”. GM ternyata sedang tidak ada di kantornya, dan hanya ada keramaian pementasan karya seni pertunjukan Salihara.

“Bapak ada di rumahnya. Kebetulan hari ini ramai karena ada pementasan,” kata seorang karyawan Salihara menjawab rombongan Abdul Muis.

Baca Juga : Dua_Wartawan_Diusir_Saat_akan Memantau_Proyek_Pembangunan_Stadion Sport_Centre_Banten, Ada_Apa?

Cak Amu panggilan akrab Abdul Muis dan rombongan tidak patah arang. Niat bertemu komisaris yang seorang “Big Boss” JP tersebut diawali dengan melakukan orasi untuk mengetuk hati nurani GM dkk tetap dilakukan. Mereka berorasi bergantian tanpa pengeras suara seolah akting teater dengan membentangkan spanduk.

“Kami berharap Pak GM yang akhir-akhir ini lantang menggaungkan kejujuran dan keadilan, mau peduli terhadap nasib karyawannya yang banyak kesulitan di hari tua akibat hak 20 persen saham jadi banca’ an para komisaris,” kata Umar, yang pernah jadi Wartawan di Istana Kepresidenan RI.

Karena tidak berhasil bertemu GM, Amu yang unjuk rasa dengan bersepeda gowes dari Surabaya ke Jakarta dan memakan waktu lima hari ini, enggan untuk balik ke Surabaya.

Sebelumnya, Amu gowes tiba di Monas pada Kamis (30/12/2023). Esoknya bertemu Ketua Dewan Pers Dr Ninik Rahayu dan Ketua PWI Pusat Hendry Ch Bangun.

“Pokoknya, saya tidak akan balik ke Surabaya kalau belum berhasil bertemu Pak GM. Saya akan berusaha temui beliau di rumahnya,” tandas kakek tiga cucu berusia 60 tahun ini.(BTL)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Unggulan

LAINNYA
Open chat
Hello
Can we help you?