Jaga Keutuhan NKRI, FPI Pandeglang Tolak Radikalisme

waktu baca 4 menit
Senin, 9 Des 2019 19:21 0 10275 Redaksi

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Pandeglang, Front Pembela Islam (FPI) Pandeglang – Banten Ajak semua lapisan masyarakat untuk menjaga keutuhan Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI) dan mencegah Radikalisme Dengan Mengaji Bersama di Masjid.

Hal tersebut disampaikan Panglima Front Pembela Islam (FPI) Pandeglang – Banten Ustad Abdul Rouf disela – sela pengajian Rutin yang dihadiri kurang lebih 300 orang di Masjid Nurul Haq Pandeglang Banten, Senin (9/12/2019).

Menurutnya, Di era Reformasi sekarang ini, dimana sulit sekali membedakan mana yang benar dan mana yang salah, dimana sangat mudah sekali mendapatkan informasi dengan bukti – bukti yang ada, sudah seharusnya berlaku bijak dan penuh dengan kehati hatian.

“Banyak Sekali informasi yang kita dapat terima, namun, disini kita dituntut untuk bijak memilih dan memilah, jangan sampai terjerumus oleh informasi – informasi yang tidak benar atau hoax dan tidak jelas yang dapat menimbulkan segala macam tindakan radikalisme yang dapat memecah belah keutuhan negara Republik Indonesia,” terangnya.

Masyarakat harus teliti, katanya, terutama para kawula muda, jika mendapatkan informasi yang belum jelas kebenarannya, mendengar ataupun ada yang mengajak apapun soal – soal yang berkaitan dengan urusan politik atau apapun harus di kroscek dahulu kebenarannya dan di informasikan pada orang tua.

“Penyampaian saya saat ini khususnya bagi para pemuda kedepan, jika ada mendengar atau mengajak apapun soal – soal yang berkaitan dengan urusan politik atau apapun, saya berharap untuk dicek kebenarannya dahulu, jangan di sebar luaskan, dan di informasikan pada orang tua kita di kampung, karena InsyaAllah dengan kebersamaan kita akan dilindungi oleh Allah SWT. Radikalisme itu dipandang sebagai salah satu kerusakan, ketidakbolehan, radikalisme itu sebuah gerakan yang separatis yang membabi – buta, menghukumi tidak memakai hukum apapun, bahkan cenderung untuk memecah – belah bangsa, dan radikalisme yang semacam itu kita menolak dan harus ditolak, Artinya, kalau ada radikalisme – radikalisme seperti itu kita wajib menolak,” tegasnya.

Ustad abdul Rouf juga menjelaskan, tidak ada dalam ajaran agama islam yang membenarkan membunuh seseorang bukan dalam keadaan perang, membunuh seseorang bukan dalam keputusan hakim.

“Dalam ajaran islam tidak membenarkan membunuh seseorang bukan dalam keadaan perang, membunuh seseorang bukan dalam keputusan hakim, artinya, pembunuhan diluar hukum agama dan hukum negara itu tidak boleh, itu bisa dikatakan radikalisme, dan kita sebagai masyarakat menolak itu, mari kita bersama – sama kembali kepada apa yang disampaikan Allah untuk bersama – sama berkumpul dalam tali Allah, jangan bercerai – berai, dan mencintai tanah air atau negara itu sebagian dari iman, artinya tidak salah para tokoh pejuang kita berjuang membela tanah air ini, negara kesatuan Republik Indonesia. Maka dari itu kita sepakati bersama bahwa negara kesatuan Republik Indonesia itu adalah bagian harga mati kita,” jelasnya.

Sementara itu Ketua Front Pembela Islam (FPI) Kiai haji Mahmud menambahkan, sebagai warga masyarakat yang merupakan bagian dari Negara Kesatuan Republik Indonesia (NKRI), tentunya mempunyai harapan yang baik.

“Kita sama – sama memaklumi, bahwasanya kita semua mempunyai tiga harapan, hidup yang damai aman sejahtera sentosa yang dilaksanakan oleh penyelenggara negara yaitu pemerintah merupakan harapan masyarakat pada pemerintahnya, begitu pula hak – hak pemerintah yang menginginkan masyarakatnya bekerja sama menjaga negara ini dengan baik, dan juga harapan semua warga masyarakat bangsa indonesia secara keseluruhan mulai dari masyarakat pekerja petani sipil, TNI, Polri sama mengharapkan agar indonesia ini tercapai cita – citanya, yaitu negara kesatuan Republik Indonesia yang berdaulat adil dan makmur tentunya,” terangnya.

Lalu bagaimana cara menolak radikalisme yang dapat memecah belah bangsa, Kiai haji Mahmud melanjutkan, hal tersebut mudah dan sederhana yaitu, selain mengaji berbarengan di masjid, yakin pada hukum Allah, apa yang disampaikan oleh Rasulullah itu adalah sebuah mentor, sebuah gagasan yang sangat bermanfaat dimuka bumi, artinya dengan belajar agama yang baik dengan santun, dengan sopan, dengan rahmat, melaksanakan apa apa yang diajarkan oleh guru, itu InsyaAllah tidak akan ada radikalisme yang arogan, radikalisme yang tidak diinginkan oleh kita bersama yaitu bergerak berbuat tidak sesuai dengan hukum yang dapat memecah – belah bangsa.

“Mari bersama – sama kita tolak kekerasan dari pihak manapun, entah itu dari luar ataupun dari masyarakat, dan mari kita dorong semua elemen bangsa ini, baik itu masyarakat, TNI, Polri untuk berjuang menegakkan negara kesatuan Republik Indonesia sesuai dengan cita – cita para leluhur kita untuk menciptakan negeri yang berdaulat, negeri yang adil dan makmur, Kita harus support baik TNI, Polri dan sipil untuk NKRI,” tandasnya. (Faizudin)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Unggulan

LAINNYA
Open chat
Hello
Can we help you?