Baznas Kota Tangsel Launching Program Wirausaha Ekonomi Umat Z Mart

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kota Tangsel, Ketua Badan Amil Zakat Nasional (Baznas) Kota Tangsel Drs KH Endang Saefuddin MA didampingi Wakil Ketua Baznas II bIdang Pendistribusian Ustadz H Salbini Lc, Wakil Ketua IV bidang SDM Ustadz HM Thohir SQ, Anggota Komisioner Baznas RI H Rizaludin Kurniawan SAg MSi, Ketua Baznas Provinsi Banten Prof Dr KH Syibli Sanjaya, Asda III Pemkot Tangsel H Teddy Meiyadi MSi, Kabag Kesra Pemkot Tangsel Drs H Heli Selamet serta Camat Pamulang H Mukroni SE MSi, Selasa (09/03/2021) pagi, Melaunching program terbaru Baznas yaitu Z mart, bertempat di warung Z Mart ibu Sarnah warga RT 003/009, Kelurahan Pondok Benda, Kecamatan Pamulang, Tangerang Selatan.

Menurut Ketua Baznas Kota Tangsel KH Endang Saefuddin, peluncuran dan launching program Z mart dari Baznas dalam rangka pemberdayaan ekonomi umat di Tangsel. Ia menambahkan bahwa program Z mart sebenarnya bukanlah program yang baru dari Baznas. Tetapi itu merupakan program dari Baznas pusat yang sudah dilaksanakan di berbagai wilayah provinsi, kota/kabupaten di seluruh Indonesia, dan termasuk juga Provinsi Banten.

Baca Juga : Banyak Manipulasi Status, Dinsos Pasang Label Miskin di Setiap Rumah Yang Berhak Terima Bantuan PKH

“Program Z mart sebenarnya sudah berjalan di semua wilayah kabupaten/kota di Banten, akan tetapi khusus di Tangsel baru tahun 2021 ini baru mulai kita jalankan. Dan untuk tahap awal ini Baznas Kota Tangsel menargetkan pembukaan sebanyak 50 buah Z mart, akan tetapi hingga saat ini sudah 78 orang yang mengajukan pendaftaran dan pada hari ini baru 22 orang yang kami realisasikan untuk dibukakan program warung Z mart,” katanya.

Ditambahkannya, sejak awal dahulu masih bernama Bazda, dalam rangka menggerakkan dan menjalankan perekonomian umat, Baznas Tangsel telah menjalankan 4 program utama kegiatan, dimulai dari program bantuan modal usaha untuk usaha kecil, kemudian program bantuan gerobak usaha, lalu bantuan usaha air mineral “Kangen Water” dan saat ini adalah program bantuan pembukaan wirausaha toko/warung Z mart.

“Program Z mart merupakan program wirausaha warung kelontong atau warung sembako di tengah lingkungan dan pemukiman warga masyarakat. Dalam program Z mart ini, tiap warga masyarakat yang memperoleh program Z mart ini diberikan bantuan sebesar Rp 10 juta rupiah untuk kebutuhan penyediaan partisi usaha dan juga logistik barang usahanya. Dan Z mart ini sekaligus juga sebagai program mengajak kepada warga masyarakat untuk mau berbelanja di warung tetangga kita sendiri. Karena sesungguhnya tetangga itu adalah orang pertama dan orang terdekat yang akan menolong kita jika ada hal apapun tentang kita. Oleh sebab itu mulai sekarang mari kita tanamkan dalam hati kita semua untuk mulai belanja di warung tetangga kita sendiri,” tandasnya. 

Jangan Lewatkan : DPC KSPSI 1973 Kota Tangerang Layangkan SOMASI Kepada PT Putra Timur Prima Spont

Sementara itu dalam kesempatan yang sama, Ketua Baznas Provinsi Banten Prof Dr Syibli Sanjaya menyatakan bahwa dirinya sangat mengapresiasi atas langkah yang sangat maju yang dilakukan oleh Baznas Tangsel. Menurut Prof Syibli, walaupun Baznas Tangsel “ketinggalan” dan baru tahun 2021 ini meluncurkan program Z mart, akan tetapi apa yang dilakukan oleh Baznas kota Tangsel saat ini jauh melompat dibandingkan dengan Baznas yang ada di kabupaten/kota se Provinsi Banten.

“Walaupun Baznas di kabupaten/kota di Banten sudah terlebih dahulu meluncurkan program Z mart, akan tetapi rata-rata mereka hanya membuka 2 atau 3 warung Z mart. Tetapi Baznas Tangsel, walaupun mereka melaunching-nya paling akhir, akan tetapi Baznas Kota Tangsel langsung membuka sebanyak 50 buah warung Z mart tahun 2021 ini. Ini sebuah langkah yang sangat bagus dan maju serta sangat kami apresiasi dalam rangka mempercepat program menggerakkan dan membangkitkan ekonomi umat,” tegasnya.

Dalam kesempatan yang sama, Ketua Baznas Provinsi Banten Prof Syibli juga melaporkan dan mengingatkan bahwa sesuai amanat Rakernas Baznas RI di Jogjakarta yang mentargetkan agar Baznas Provinsi Banten tahun 2020 dapat mengumpulkan dana zakat mal (harta) sebanyak Rp 264 miliar, akan tetapi Baznas Provinsi Banten hanya baru dapat mengumpulkan dana zakat harta sebesar Rp 80 miliar dan ditambah oleh penerimaan sebanyak 18 Lembaga Amil Zakat (LAZ) se Provinsi Banten sebesar Rp 40 miliar rupiah, sehingga total dana zakat harta yang terkumpul tahun 2020 baru Rp 120,4 milyar rupiah saja. Dan itu bahkan belum mencapai 50 persen dari total yang ditargetkan oleh Rakernas Baznas RI.

Baca Juga : PT Dainka Kabupaten Tangerang Diduga “Sandera” 35 Karyawan Dengan Alasan Covid-19

“Ini masih jauh dari target yang diberikan oleh Rakernas Baznas RI, setengahnya pun belum dapat kita capai. Untuk itu dalam kesempatan ini saya ingin kembali mengingatkan dan mengajak kepada kita semua agar kita makin terus meningkatkan kualitas dan kapasitas kerja kita agar target perolehan dana zakat di provinsi Banten dapat tercapai di tahun mendatang. Salah satunya adalah dengan terus menggencarkan sosialisasi tentang zakat kepada seluruh lapisan masyarakat di Banten baik itu ASN maupun swasta dan juga perusahaan-perusahaan swasta agar membayar zakat harta itu bisa menjadi tradisi yang positif di Banten. Sudah membayar zakat harta itu baru keren !,” tandasnya.

Teddy Meiyadi Asda III Pemkot Tangerang Selatan menyatakan bahwa di Tangsel ini roda perputaran ekonomi 70 hingga 80 persen itu digerakkan oleh pihak swasta. Dan perputaran uang di Tangsel saat ini mencapai kurang lebih 70 triliun pertahun, sedangkan APBD Tangsel hanya 3,5 triliun.

Baca Juga : Tagihan Pelanggan Air Membengkak, Pihak PT Tirta Kerta Raharja “BUNGKAM”

“Jika 2,5 persen saja perputaran uang di Tangsel dapat diserap oleh Baznas kota maka tidak akan ada warga yang kesusahan di Tangsel yang sekarang menurut data BPS tercatat sebanyak 44 ribu lebih. Untuk itu dalam kesempatan ini saya ingin mengingatkan kepada para orang kaya di Tangsel, jangan bangga kalau cuma baru bisa membayar zakat fitrah saja setiap tahunnya. Karena ada kewajiban orang kaya untuk membayar zakat hartanya 2,5 persen yang menjadi hak fakir miskin dan kaum dhuafa dari harta yang kita miliki. Ingat, ancamannya kelak badan kita disetrika oleh malaikat di hari kiamat jika kita lalai dan apalagi jika tidak mensucikan harta kita dengan membayar zakat harta,” tegasnya.

Hal senada juga disampaikan oleh Anggota Komisioner Baznas RI Rizaludin Kurniawan SAg MSi. Rizaludin mengingatkan bahwa profesi Baznas kota itu bukan sekedar hanya petugas amil pemungut zakat semata. Karena profesi amil zakat itu sesungguhnya telah disebutkan oleh Allah SWT langsung bahwa memungut zakat merupakan bagian dari menegakan hukum syariah dalam agama Islam. Dan menurutnya, saat ini di seluruh Indonesia sudah terbentuk sebanyak 1500 warung/toko Z Mart.

“Jumlah itu belum seberapa jika dibandingkan dengan jumlah mini market modern yang saat ini ada di seluruh Indonesia yang telah mencapai sebanyak 18 ribu buah. Dan kita mendirikan Z Mart bukan dalam rangka untuk bersaing dengan mereka, tetapi kita ingin menggerakkan ekonomi umat di basis lingkungan RT dan RW, kita ingin membudayakan mari kita belanja di warung tetangga sendiri. Karena tetangga adalah orang pertama yang akan menolong kita jika kita ada musibah atau hal apa saja yang menimpa kita. Silahkan belanja di mini market modern, tetapi belanja di warung tetangga lah yang menjadi prioritas kita bersama,” pungkasnya. (BTL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?
.