MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kota Tangerang Selatan, Akibat curah hujan yang sangat tinggi dan ditambah dengan sistem perawatan pengelolaan Drainase (saluran air yang sangat buruk) di Kota Tangerang Selatan, hari ini Rabu (01/01/2020) masyarakat Kota Tangerang Selatan (Tangsel) diberikan kado istimewa yang merata tahun baru 2020 berupa BANJIR luar biasa.
Alam saat ini sedang memperlihatkan bagaimana sebenarnya kinerja sebenarnya dari dinas terkait seperti PU dan Drainase Kota Tangsel dalam memberikan rasa kenyamanan hidup kepada warga masyarakat Kota Tangsel.
Kerja buruk ditambah lagi amat susahnya pejabat yang bersangkutan untuk dikonfirmasi oleh awak media terkait sistem perawatan dan pengelolaan Drainase di Kota Tangerang Selatan, pada akhirnya alam sendiri yang menjawab dan memperlihatkan kinerja mereka.
Agus Grave aktivis lingkungan Kota Tangsel yang juga anggota Dewan Kesenian Banten, melalui WhatsApp nya kepada MediaBantenCyber.co.id (MBC) Banten, pada Rabu (01/01/2019) pagi, menyampaikan kondisi masjid Ar- Royyan yang berada di jalan Pondok Aren, Poncol Rt 11/Rw 01, Kelurahan Pondok Betung, Kecamatan Pondok Aren, mengalami banjir yang luar biasa yaitu hingga sebatas pangkal kaki orang dewasa.
“Selain curah hujan yang sangat tinggi, juga disebabkan oleh sampah yang menyumbat saluran air juga disebabkan minimnya saluran drainase yang ada di wilayah tersebut dan kalaupun ada saluran Drainase itu tidak ada yang berfungsi dengan baik,” ujar Agus Grave.
Hal senada juga disampaikan oleh H. Bima Arie Purnama, Pengusaha Nasional yang bermukim di Pondok Aren, Kota Tangsel. Melalui pesan WhatsApp nya, Bos MS Group tersebut melaporkan kondisi di jalan Reformasi, Kelurahan Pondok Aren, Kecamatan Pondok Aren, yang saat ini sudah seperti Kali Cisadane.
Hal tersebut disebabkan Kali Pengairan yang berlokasi tidak jauh dari jalan Reformasi sama sekali sudah tidak berfungsi, karena Kali Pengairan tersebut tidak pernah dirawat oleh pihak dinas PU dan Drainase Kota Tangsel. Tinggi lumpur dan tanah didalam Kali Pengairan tersebut sudah sama dengan permukaan tanah diatasnya.
“Kami mohon kepada pihak dinas PU dan Drainase Kota Tangsel untuk segera merehabilitasi Kali Pengairan yang berada di Kelurahan Pondok Aren ini. Memangnya tidak malu Kota Tangsel yang katanya “Smart” dan C-more, tapi kondisinya seperti di pinggir pantai begini. Hal seperti ini sangat mengganggu jalannya usaha kami dan juga orang – orang yang mau bekerja dengan baik dan nyaman seperti biasanya. Jika curah hujan akan terus seperti ini dan pihak dinas terkait tidak segera mengatasinya, ini sangat mengganggu aktifitas usaha kami dan juga warga masyarakat Pondok Aren,” tandas H. Bima.
Kondisi yang sama juga dilaporkan oleh Khahar warga masyarakat diwilayah Rt 06/03, Kelurahan Ciputat Timur, Kecamatan Ciputat Timur. Dirinya juga melaporkan bahwa banjir diwilayahnya disebabkan oleh pintu air yang berada dekat Perumahan Kuricang kondisinya dututup (tidak dibuka) hingga menyebabkan air melimpah kemana – mana dan tidak dapat berjalan dengan normal dan baik.
“Disini problem utamanya adalah pintu air yang ada didekat perumahan Kuricang tidak dibuka. Kami minta ada pihak dari dinas terkait yang standby disini untuk memantau pintu air tersebut, kapan harus dibuka dan kapan harus ditutup, agar warga masyarakat lainnya tidak terkena banjir terus, sementara warga perumahan Kuricang aman – aman saja,” tegas khahar. (BTL)
Tidak ada komentar