MENJAJAH KEMERDEKAAN

waktu baca 3 menit
Selasa, 2 Agu 2022 14:25 0 10 Redaksi

Oleh: Yusuf Blegur (Aktivis 98/Forum Komunikasi Senat Mahasiswa se-Jakarta/FKSMJ ) MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Jakarta, Negeri kami tak lagi berada di tangan Kolonialisme dan imperialisme lama.
Negeri kami tak lagi di bawah kendali pemerintahan orang asing. Negeri kami tak lagi di bawah tekanan kekuatan tentara-tentara negara lain. Negeri kami tak lagi terjajah, karena telah mengumandangkan proklamasi kemerdekaan ke seluruh penjuru dunia.___________Baca Juga : Lagi, Anak Masih Sekolah SMP Gantung Diri di Sepatan Timur Kabupaten Tangerang | Menjajah

Negeri kami tak ada lagi rakyat yang berjalan menunduk dan merangkak di hadapan penguasa. Negeri kami tak ada  lagi rakyat yang bertelanjang dada dan tak beralas kaki.
Negeri kami sudah tak ada lagi yang  kerja paksa tanpa upah dan diperbudak sehingga rakyat miskin dan mati kelaparan. Negeri kami tak lagi membedakan warna kulit, jenis rambut, asal usul keturunan dan kelas sosial serta perbedaan kaya miskin.

Negeri kami sudah memberikan kebebasan rakyatnya untuk melaksanakan perintah agama  dan kepercayaan masing-masing bagi pemeluknya. Negeri kami sudah memberikan kebebasan rakyatnya untuk sekolah dan bekerja sambil sesekali berwisata. Negeri kami juga memberikan kebebasan rakyatnya untuk menyampaikan  pendapat dan kritik di hadapan umum. Negeri kami juga memberikan kebebasan rakyat untuk ikut terlibat mengatur dan mengelola negara serta menjadi pemimpin yang ditangannya nasib rakyat ditentukan.

Tapi sayang, negeri kami tak pernah benar-benar terbebas dari cengkeraman kolonialisme dan imperialisme. Penjajahan itu hanya berubah wajah dan nama dan penampilannya saja.
Sifat dan wataknya tetap sama, mengeksploitasi dan menindas rakyat, eksploitasi manusia atas manusia dan eksploitasi bangsa atas bangsa.
Dari yang lama menjadi baru, dari yang tua  menjadi muda, begitulah kolonialisme dan imperialisme hidup dan tumbuh subur di jaman modern.

Baca Juga : Menteri BPN/ATR Sofyan Djalil Jangan Jadi Bagian Penjajah Bangsa Sendiri | Menjajah Kemerdekaan

Tapi sayang, negeri kami tak benar-benar negeri yang kaya apalagi sejahtera. Kekayaan alam dan sumber daya lainnya benar-benar dikuasai dan dinikmati bangsa asing dan bukan oleh bangsa sendiri. Segelintir orang memiliki dan mengendalikan hajat hidup orang banyak. Segelintir orang memiliki harta, aset dan fasilitas yang seharusnya dikelola negara dan digunakan sebesar-besar untuk kemakmuran rakyat.

Tapi sayang, meski dapat mengenyam pendidikan, kami harus bersusah payah karena betapa mahalnya dan sulit terjangkau biaya sekolah  tinggi. Betapapun kami rakyat kecil dapat bersuara dan berpendapat termasuk juga kritik, ancaman penjara dan kematian selalu membayangi. Betapapun kami rakyat kecil bekerja dan  menapaki karir, bangsa kami tetap menjadi nomor dua, berpenghasilan rendah dan tetap menjadi kacung. Betapapun kami rakyat kecil ingin merubah nasib dan hidup lebih baik, kami tetap hidup serba kekurangan dan dalam belenggu kemiskinan. https://mostbet-games.net/uk/

Tapi sayang, hukum hanya menjadi alat penindasan bagi kami rakyat kecil, sementara hukum dapat dibeli dan menjadi mainan bagi pengusaha, politisi dan aparat negara.
Demokrasi kian mengalami sekarat dan berangsur-angsur mati, seiring itu di pelosok negeri dipenuhi wabah korupsi. Virus pembawa penderitaan dan kesengsaraan itu abadi membawa gen lama kolonialisme dan imperialisme, kini lahir dan berwujud oligarki. Sebuah penyakit menahun dan telah menjadi pandemi,  yang menjajah kemerdekaan negeri kami.(BTL)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Unggulan

LAINNYA
Open chat
Hello
Can we help you?