Belum Ada Perbaikan Maksimal, Bencana Longsor Mengancam TPSA Cilowong

waktu baca 3 menit
Selasa, 10 Des 2019 23:01 3550 Redaksi

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Serang, Pasca 1 tahun longsor kemarin belum ada perbaikan yang maksimal, bencana longsor mengancam Tempat Pembuangan Sampah Akhir (TPSA) Cilowong, Kecamatan Taktakan, Kota Serang Banten di musim penghujan kini.

Pemerintah Provinsi Banten dan Pemkab Serang yang juga menyumbang ratusan kubik sampah ke TPSA Cilowong ini pun tinggal diam seolah tidak peduli dengan ancaman tersebut, padahal akibat longsor yang terjadi beberapa waktu lalu sudah merenggut nyawa penduduk sekitar.

Menurut Kepala Dinas (Kadis) Lingkungan hidup Kota Serang Ipiyanto menjelaskan, ancaman longsor ini untuk kondisi tebing jalan taktakan gunung sari, bahkan ancaman longsor juga menyasar terhadap akses jalan menuju Shelter B. dimana Shelter B ini diperuntukan untuk membuang sampah baru dari Kota Serang, Pemkab Serang dan Pemprov Banten.

“Akan tetapi di musim penghujan ini, akses jalan menuju Shelter B tersebut tidak bisa dilalui alat berat dan truk karena jalan dibuat diatas tumpukan sampah.” Ungkapnya Selasa (10/12/2019).

Ipiyanto menerangkan, pengelola TPSA Cilowong dari Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang pun memanfaatkan Shelter C untuk membuang sampah dari tiga daerah tersebut, akan tetapi Shelter C tidak bisa digunakan dalam waktu yang panjang, karena jika terus – terusan menjadi pembuangan sampah baru maka akan menyebabkan longsor, dan TPSA Cilowong tidak tertata dengan rapi.

“Dinas lingkungan hidup Kota Serang sendiri tidak bisa berbuat banyak karena APBD Kota Serang yang terbatas, seharusnya akses jalan menuju Shelter B di beton dengan biaya miliaran rupiah, pihak Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang sendiri mengharapkan bantuan keuangan dari Pemprov Banten untuk membangun akses jalan meunju Shelter B dan A , dan membuat beronjong di tebing jalan taktakan gunung sari untuk mencegah terjadinya longsor.” Terangnya.

Sementara itu, Kasubag TU Pengolahan Sampah Cilowong, Mualimin menambahkan, pada perencanaan DED estimasi anggaran yang dibutuhkan untuk membangun jalan akses jalan di TPSA Cilowong berkisar 5,2 miliar dan beronjong tebing untuk pencegah longsor 3,5 miliar. Akan tetapi Pemerintah Kota Serang di murni hanya bisa menganggarkan di APBD murni tahun 2020 kurang dari 250  juta rupiah untuk membangun akses jalan sepanjang 25 meter, dari total 315 meter akses jalan.

“Belum lagi area di TPSA cilowong harus di paku bumi untuk mencegah terjadinya longsor, namun anggaran tersebut nampaknya masih jauh dari harapan.” Tambahnya.

Saat ini, lanjut Mualimin, baik pengelola TPSA Cilowong dan Dinas Lingkungan Hidup Kota Serang kini tidak bisa berbuat banyak untuk perbaikan perbaikan di TPSA Cilowong yang menjadi jantung pembuangan sampah untuk penduduk di Kabupaten Serang, Pemprov Banten dan penduduk di Kota Serang.

“Pemerintah Provinsi Banten dan Pemkab Serang pun kini dituntut untuk perduli dengan keberlangsungan TPSA Cilowong sebagai tempat pembuangan sampah mereka.” tandasnya. (Faizudin)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Unggulan

LAINNYA
Open chat
Hello
Can we help you?