Inovasi Kampung Tematik di Kelurahan Pakuhaji

waktu baca 2 menit
Rabu, 13 Jan 2021 17:24 185 Redaksi

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kabupaten Tangerang, Inovasi Kampung tematik di Kelurahan Pakuhaji Kecamatan Pakuhaji, Kabupaten Tangerang, Provinsi Banten. Kampung Tematik merupakan salah satu inovasi pemerintah kelurahan setempat untuk mengatasi kualitas lingkungan permukiman.

“Inovasi Kampung Tematik merupakan titik sasaran dari sebagian wilayah Kelurahan yang dilakukan perbaikan dengan memperhatikan beberapa perihal,” kata Lurah Pakuhaji Suyatno, kepada Wartawan di sela kesibukannya membina warganya di Kampung Tematik yang beralamat di Kampung Cilongok, RT 01/04, Kelurahan Pakuhaji, pada Selasa (12/01/2021).

Lanjut lurah Pakuhaji Suyatno, dan titik sasaran perbaikan dengan memperhatikan sejumlah perihal, di antaranya mengubah lokasi kumuh menjadi tidak kumuh, meningkatkan penghijauan, meningkatkan partisipasi warga secara aktif, mengangkat potensi sosial dan ekonomi.

Kata Suyatno, program Inovasi kampung tematik juga bertujuan untuk meningkatkan sarana prasarana yang tertata, dan menumbuhkan ekonomi lokal yang berpotensi meningkatkan pendapatan warga.

“inovasi ini, diharapkan dapat memberikan pengaruh positif dan daya tarik bagi kampung – kampung lain di kelurahan kami, bahkan kelurahan ataupun desa lain. Kemudian diharapkan juga dapat menggugah para pemberi CSR untuk mereplikasi Kampung Tematik di kampung lain,” ungkap Lurah Pakuhaji Suyatno.

Saat ini di program inovasi kampung tematik yang diberi nama kampung warna, kata Suyatno, sudah dibuatkan mural (gambar di dinding), tempat bermain anak, pagar bambu berwarna, mempercantik jembatan dan gapura.

Selain itu, ia juga membuat tempat pembibitan berbagai macam sayuran, di antaranya bibit cabai, terong, tomat, kangkung, kacang amazon dan tanaman obat keluarga (toga). Dari tempat pembibitan, tanaman akan diletakan di pekarangan rumah – rumah warga.

“Tak lupa, kami juga sudah membina kelompok penjahit. Alhamdulillah, produk celana dan kaos hasil karya tangan mereka sudah terjual hingga luar daerah,” pungkas Lurah Pakuhaji Suyatno di program inovasi kampung tematik.

Sementara itu, Khaerul Trisunu, penyuluh pertanian setempat menambahkan, tujuan menempatkan bibit-bibit sayuran, adalah agar warga dapat mengurangi pengeluaran membeli sayuran. “Terbukti, sejumlah warga sudah tidak membeli cabai lagi di saat harga cabai sedang meroket seperti saat ini,” tandasnya. (red)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Unggulan

Terbaru
LAINNYA