Kak Gatot Sukartono Berikan Edukasi Tentang Bank Sampah Kepada Saka Pramuka Tingkat SMA Dan Universitas Se Kota Tangsel

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kota Tangerang Selatan, Bertempat di kantor Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan (Tangsel) di kawasan jalan raya Puspiptek Serpong, Kecamatan Setu, Kota Tangerang Selatan, Pembina Saka Pramuka Kalpataru tingkat SMA/SMK dan Universitas Kota Tangerang Selatan, Drs. Gatot Sukartono, M.Or yang akrab disapa Kakak Gatot, Minggu (29/08/2021) pagi, menggelar kegiatan edukasi program peduli bank sampah kepada Saka Pramuka Kalpataru Kwarcab Kota Tangsel tingkat SMA, SMK dan juga Universitas se Kota Tangsel. 

Hadir dalam kesempatan tersebut, Drs. Gatot Sukartono, M.Or (Kakak Gatot) Kasie Lingkungan Hidup Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel yang juga selaku pembina Saka Pramuka Kwarcab Kota Tangsel, Kakak Nandang ACS Andalan Saka Kwarcab/Pamong Saka Kalpataru, Kakak Saronto pengurus Perbas Kota Tangsel, Kakak Ismuniati penggiat Bank Sampah Kota Tangsel, Kakak Sri Patimah penggiat Bank Sampah/Pembuat ECO Enzim, Kakak DR Mirza pengurus Perbas Kota Tangsel yang juga dosen UIN Jakarta, Kakak Yanuardi penggiat Bank Sampah/Peternak Margot dan juga Kakak Idhma penggiat Bank Sampah/Peternak Margot Kota Tangsel.

Saat membuka kegiatan edukasi program bank sampah kepada para SAKA Pramuka Kalpataru, Kakak Gatot mengatakan bahwa sebenarnya kegiatan pembinaan tentang sampah itu sudah rutin dilakukan kepada para Saka – Saka Kalpataru di Kota Tangse, akan tetapi dalam momen kegiatan edukasi tentang sampah kali ini, Kwarcab Pramuka Kota Tangsel juga mengundang beberapa tokoh aktivis lingkungan seperti dari Porbes, aktivis Bank Sampah dan juga akademisi lingkungan dari kampus UIN Syarief Hidayatullah Ciputat, Jakarta.

“Pramuka itu sesungguhnya adalah garda terdepan untuk alat pertahanan nasional, namun pengertian pertahanan disini adalah bukan kita mau perang. Dan untuk mengatasi masalah sampah itu menurut kami kita perlu untuk mengajak organisasi kepanduan Pramuka agar dapat terlibat secara langsung dan aktif dalam menangani masalah sampah di Kota Tangsel khususnya yang sudah menjadi darurat sampah,” kata Kak Gatot.

Sambung Kak Gatot, semua orang telah mengetahui bersama bahwa Pramuka sebagai organisasi kepanduan telah lama berdiri di Indonesia dan struktur organisasinya juga sudah ada hingga ketingkat paling bawah ditengah masyarakat.

“Dengan keterlibatan Pramuka dalam menangani masalah sampah tersebut kami berharap minimal akan dapat mengurangi beban sampah yang masuk ke TPA Cipeucang,” tandas kak gatot.

Dalam kesempatan yang sama, Kak Gatot juga merencanakan akan melaunching program Bank Sampah oleh Saka Pramuka Kalpataru Kota Tangerang Selatan pada tanggal dan hari Sumpah Pemuda, 28 Oktober 2021 minimal sebanyak 50 Bank Sampah.

Sementara itu, hal senada juga disampaikan oleh Kakak Nandang ACS selaku Saka Pramuka Kwarcab Kota Tangsel. Kak Nandang mengatakan bahwa kegiatan edukasi tentang Sampah kepada para Saka Pramuka Kwarcab Kota Tangsel tingkat SMA/SMK dan Universitas merupakan sebuah program rutin yang dilakukan oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangsel setiap bulannya.

“Dinas Lingkungan Hidup Kota Tangsel ini memiliki adik-adik binaan yang diberi nama Satuan Karya Pramuka Kalpataru. Mereka dibina khusus tentang lingkungan, dan mereka diberikan tiga bidang pembinaan atau Krida 3 R antara lain, Perubahan iklim, Keanekaragaman hayati dan Bank Sampah. Nah hari ini kami memberikan edukasi kepada mereka tentang Bank Sampah yang merupakan bagian dari pembinaan 3 Krida tersebut,” terang Kak Nandang. 

Menurut Kak Nandang, sesuai dengan Dasadarma kedua Pramuka yaitu Cinta Alam dan Kasih sayang kepada sesama manusia, paling tidak dapat memahami tentang lingkungan salah satunya tentang bahaya Sampah. 

“Kami berharap, edukasi yang diberikan kepada para Saka Pramuka Kalpataru Kota Tangsel hari ini akan dapat ditransformasikan kepada lingkungan sekolah-sekolah dan perguruan tinggi yang ada di Kota Tangerang Selatan,” tegasnya.Kak gatot

Beberapa narasumber dan juga tokoh aktivis penggiat lingkungan dan sampah seperti Kakak Mirza, Kak Saronto, Kak Sri Patimah dan juga Kak Yanuardi dan juga Kak Idhma, masing-masing menyampaikan ilmu materi tentang Sampah dan juga Bank sampah yang dapat bermanfaat secara ekonomis dan menambah pendapatan untuk keluarga jika Sampah dikelola dan didaur ulang dengan berbagai karya dan ketrampilan yang bermanfaat untuk manusia itu lagi.

Menurut Kak Mirza, program Bank Sampah adalah hasil asli karya dari orang Indonesia sendiri dari Bantul, Yogyakarta. Dan saat ini di Indonesia ada sudah berdiri kurang lebih 11 ribu Bank Sampah, sedangkan di Kota Tangsel itu sendiri saat ini sudah ada sekitar 300 Bank Sampah. Dirinya juga bersyukur bahwa sekarang Pramuka di Kota Tangsel sudah menjadi bagian dari organisasi yang memiliki kepedulian terhadap lingkungan dan juga Sampah.(BTL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?
.