Kemal Pasha: Aneh, Dana 41 Miliar Untuk Teknologi Sampah Malah Dipakai DLH Tangsel Buat Bebaskan Lahan ?

waktu baca 2 menit
Senin, 8 Mar 2021 12:31 0 151 Redaksi

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Tangerang Selatan, Presidium Pemantau dan Pengawas Pembangunan Tangerang Raya (P4TRA) Ir Kemal Pasha menyebutkan pihaknya menemukan banyak kejanggalan dalam pemanfaatan anggaran APBD Tahun 2015 oleh Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Kota Tangerang Selatan.

“Sepertinya telah terjadi aksi korupsi besar nih di DLH Tangsel. Itukan judulnya kegiatan teknologi persampahan tapi tidak ada barangnya, dan saat ditanyakan kepada pihak DLH, jawabannya malah mengejutkan bahwa anggaran tersebut telah dipakai untuk pembebasan tanah ?,” kata Kemal, kepada awak media, Minggu (07/03/2021).

Baca Juga : Tanggul TPA Cipeucang Kota Tangsel Seharga 24 Miliar JEBOL, Kok Bisa ?

Atas temuan tersebut, Kemal menduga dan menyimpulkan telah terjadinya pengalokasian anggaran yang salah jika perencanaan untuk teknologi sampah Cipeucang malah berubah untuk dana pembebasan lahan di sekitar area TPA Cipeucang.

Jangan Lewatkan : KPK Akan Segera Menyelidiki Kasus Robohnya TPA Cipeucang

“Sudah kepepet itu, waktu kegiatan ini berlangsung tahun 2015, pejabat kabid-nya saat itu otomatis sebagai PPK atau pimpro-nya, jika perlu diseret semua mereka ke aparat penegak hukum. Keterlaluan itu, mereka Korupsi semau – maunya,” tandas Presidium Pemantau dan Pengawas Pembangunan Tangerang Raya Kemal Pasha, dan berharap KPK segera mengusut kasus TPA Cipeucang.

Seperti dilansir dari www.telaah.id pada Rabu (03/03/2021), Sekretaris Dinas Lingkungan Hidup (DLH) Tangerang Selatan Yepi Suherman memaparkan soal anggaran 41 miliar untuk teknologi persampahan pada tahun 2015, bahwa anggaran tersebut bukan digunakan untuk teknologi persampahan, melainkan untuk pembebasan lahan.

___________Jenderal Mustafa Kemal Ataturk Penghancur Kekhalifahan Turki Ottoman, Mati dalam Kehinaan

“Itu judulnya saja teknologi persampahan, tapi item didalamnya ada pembebasan lahan sekitar 3 hektar lebih untuk digunakan pembuangan sampah. Harga per hektarnya sekitar Rp 1 juta lebih saat itu, dan saya lupa pastinya berapa,” ujar Yepi Suherman.

Yepi juga menambahkan bahwa selain untuk pembebasan lahan, anggaran tersebut juga digunakan untuk sosialisasi kepada masyarakat sekitar.

“Bukan cuma untuk pembebasan lahan, didalamnya ada juga untuk sosialisasi kepada warga masyarakat,” ungkapnya. (BTL)

Tidak ada komentar

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Unggulan

LAINNYA
Open chat
Hello
Can we help you?