Kisah Pilu Dialami Keluarga Samit Demi Kesembuhan Sang Buah Hati Terpaksa Jual Rumah

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kabupaten Tangerang, Kisah pilu dialami oleh keluarga Samit, asal Desa Klutuk Kecamatan Mekar Baru harus merawat anaknya yang menderita penyakit Infeksi Usus. Senin (06/07/2020).

Kondisi sang buah hati, Suhayati yang baru berusia 1,5 tahun harus menjalani proses buang air besar lewat perutnya dengan bantuan kantong kolostomi, hal ini setelah menjalani penanganan medis di RSUD Balaraja 6 bulan silam.

Samit menceritakan, saat berusia 6 bulan anaknya mengalami susah buang air besar dan sering keluar darah lalu dibawa ke klinik namun tidak ada perubahan.

“Setelah tidak ada hasil, akhirnya dibawa ke RSUD Balaraja disana di diagnosa mengalami infeksi usus, dan dilakukan operasi kolostomi untuk membuat saluran pembuangan kotoran” ucapnya.

Samit menambahkan bahwa selama 5 bulan pasca operasi kolostomi, dirinya sampai harus menjual rumahnya untuk biaya kontrol dan biaya untuk mengganti Kantong kolostomi sehari sekali hingga saat ini hanya bisa tinggal di rumah mertua.

“Rumah sudah dijual untuk biaya kontrol selama 5 bulan, saat ini kami tidak punya rumah dan terpaksa harus tinggal di rumah mertua” ujarnya dengan sedih.

Segala upaya sudah dilakukan Samit dan keluarganya, namun rencana operasi pengembalian saluran pembuangan feses ke posisi semula terkendala pihak rumah sakit karena belum bisa menerima pasien operasi akibat dampak pandemi Covid-19.

“Kami sudah melakukan berbagai upaya, di RSUD Balaraja tidak ada alat untuk operasi dan kami diarahkan ke RSUD Kabupaten Tangerang namun pihak rumah sakit sampai saat ini belum bisa menerima pasien operasi dampak Covid-19, dari kemarin – kemarin nomor orang rumah sakit pun ketika di telepon tidak pernah diangkat” Pungkasnya.

Sementara itu, Dahlan (26) Komunitas Pemuda Desa Klutuk saat mengunjungi Kediaman Keluarga Samit bersama rekan – rekan pemuda Kecamatan Mekar Baru mengatakan dirinya turut sedih dan prihatin atas apa yang dialami Keluarga Pak Samit.

“Kita sebagai makhluk sosial sudah seharusnya memperhatikan kondisi wilayah sekitar kita, manusia tidak bisa hidup sendiri dan harus saling bahu – membahu membantu orang – orang di sekitar kita yang membutuhkan pertolongan” Katanya.

Ia menambahkan bahwa pihaknya tidak bisa memberikan apa – apa, namun akan berupaya mencarikan informasi agar suhayati secepatnya dapat penanganan medis lebih lanjut.

“Kami dari temen – temen pemuda Mekar Baru sama pak, tidak punya ini itu, namun Insya Allah Kami berusaha mencari informasi agar nong suhayati cepat sembuh seperti semula” Pungkasnya. (Red)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?
.