MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Pacitan -Jawa Timur, Mundur beberapa jam dari rencana, pada akhirnya pasangan calon bupati dan wakil bupati Pacitan, Ramah dinyatakan memenuhi syarat dan berkas administratif oleh KPUD Pacitan. Ramah akronim dari Ronny Wahyono Amanah, didukung Partai non parlemen Partai umat, PSI, serta partai di parlemen PKS, PPP, NasDem.
Dalam sesi jumpa Pers di media center KPUD sesudah acara, Ronny menyatakan siap mundur dari keanggotaannya di DPRD Pacitan, meskipun baru dilantik 23 Agustus lalu. “Saya juga telah mengembalikan berkas pendaftaran atau lamaran ke DPC PDIP Kabupaten Pacitan” kata Ronny menjawab pertanyaan awak media. “Komunikasi masih tetap kami lakukan secara intens,” imbuhnya.
Ketika hal itu dikonfirmasikan kepada pengurus DPC PDIP melalui platform medsos ŴA, diperoleh jawaban dari Heru Sawo, “Menunggu arahan dari DPP bos.” Saat ditanyakan, “Apa belum ada progress, apa PDIP tidak kehilangan momentum?” Secara singkat dibalas Heru, “berat boss, ibuk masih pening.”
Ketika awak media meminta klarifikasi terkait dengan keluarga SBY, Miko seorang keluarga dekat SBY juga menjawab, “Wahyu adik ku Wahyu. Adik ku.” Hal itu diperkuat statement Ronny, “Betul pak Wahyu masih ada kekerabatan dengan SBY. Dan beliau milik semua orang. Bapaknya orang Pacitan. Kami sudah minta ijin dan minta restu beliau.”
Melihat peta politik terakhir seperti itu, sesepuh LSM AMPuH, Ustadz Adi memberikan catatan, “Ada kemungkinan “perang saudara” jika SBY Merestui kedua anggota trah berkontestasi. Itu bisa ditafsirkan publik sebagai konfirmasi atas ketidakpuasan masyarakat pada incumbent. Terlebih, banyak pendukung wakil bupati yang bedhol desa mengalihkan dukungan.”
Baca Juga : Ronny Wahyono Bakal Didampingi Seorang Kolonel Sebagai Cawabup
Adi menambahkan, “Saya mendengar langsung dari beberapa pendukung Gagarin. Mereka akan all out jika Gagarin maju mencalonkan. Kalau perlu pendopo kita boyong ķe Nglorok.”
Kalau kemudian ada media lokal yang menulis sesudah turun rekomendasi Partai Demokrat kepada pasangan incumbent Aji-Gagarin, sebagai “Pilkada Pacitan Telah Selesai” bisa saja salah besar. Dengan sikap PDIP yang belum jelas, pecahnya keluarga dan bedhol desanya para pendukung, bisa jadi bubrah “taningan” pilkada Pacitan. Peta politik di Pacitan ambyar. (Heri Baktiar)
Tidak ada komentar