Sobat Smanbay: Pemantik Kreativitas dan Inisiatif Siswa dalam Mitigasi Bencana

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Bayah-Lebak, Guna meningkatkan kesadaran siswa akan upaya mitigasi bencana di SMAN 1 Bayah, Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) bekerja sama dengan mahasiswa MBKM Humanity Project Batch III UMN dan PT Surveyor Indonesia menyelenggarakan kegiatan bertajuk sosialisasi bersama Tim Mitigasi di SMAN 1 Bayah (Sobat Smanbay) pada hari Selasa (07/10/2023).

Sobat Smanbay memiliki tujuan untuk meningkatkan kesadaran siswa terhadap jalur evakuasi yang dapat digunakan SMA Negeri 1 Bayah dalam proses evakuasi pada skenario bencana, dan terbagi atas tiga segmen utama, yaitu sosialisasi mengenai peta rute evakuasi fisik dan digital SMA Negeri 1 Bayah, sosialisasi mengenai sirine mandiri desa dan teknik komunikasi radio, serta simulasi gempa dan uji coba sirine.

Rangkaian sosialisasi Sobat Smanbay tersebut diawali oleh lomba menggambar peta evakuasi disertai dengan membuat video kreatif terkait mitigasi kebencanaan dan analisis kerentanan peta jalur evakuasi sekolah ke TES dengan melakukan tracking serta menginput kerentanan yang ada
melalui peta digital yang telah terlebih dahulu diselenggarakan pada 23-30 Oktober 2023.

Kegiatan yang diikuti oleh perwakilan dari siswa kelas 10-12 SMA Negeri 1 Bayah ini dihadiri oleh Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bayah Drs. Asep Darma Mulya, M.Si., Ketua Yayasan Jaga Balai Aan Anugrah, Dosen Program Studi Strategic Communication Universitas Multimedia Nasional (UMN) Theresia L.V. Lolita, Ketua GMLS Anis
Faisal Reza, dan Corporate Secretary GMLS Willdan Hidayatullah.

Rangkaian kegiatan Sobat Smanbay dilaksanakan untuk membangun kesadaran, kewaspadaan, dan kesiapsiagaan para siswa SMA Negeri 1 Bayah dalam menyikapi potensi bencana gempa bumi dan tsunami yang ada di wilayah Bayah dan Lebak Selatan.

“Sosialisasi dan pelatihan terkait potensi bencana adalah hal yang sangat penting untuk diketahui para siswa. Sosialisasi yang dilaksanakan secara berkala juga sangat membantu sekolah dalam meningkatkan pengetahuan siswa terkait mitigasi bencana, terutama karena akan ada berbagai
pembaruan yang harus dipelajari kembali. Kami berharap agar lewat kegiatan ini, para siswa bisa mendapatkan tambahan ilmu yang bisa disampaikan kepada keluarga dan orang terdekatnya,” ujar

Kepala Sekolah SMA Negeri 1 Bayah Drs. Asep Darma Mulya, M.Si. dalam sambutannya. “Saat ini, fokus kami memang menggarap kegiatan Tsunami Ready, dan pembelajaran yang dilakukan secara terus menerus merupakan kunci untuk meningkatkan kesadaran masyarakat tentang potensi bencana alam yang ada di daerah mereka. Sobat Smanbay merupakan langkah pertama untuk mewujudkan hal itu,” ujar Ketua GMLS Anis Faisal Reza saat menerangkan mengenai tujuan GMLS dan Sobat Smanbay.

Kegiatan Sobat Smanbay dimulai dengan sosialisasi peta rute evakuasi fisik dan digital SMA Negeri 1 Bayah yang dibawakan oleh Aan Anugrah dari Yayasan Jaga Balai. Pada segmen ini, para siswa diperkenalkan pada rute evakuasi yang akan mereka gunakan dalam proses evakuasi saat terjadi
bencana.

Secara khusus, para siswa dibekali dengan beberapa pengetahuan baru, seperti cara
melakukan observasi wilayah, proses pembuatan peta wilayah sebagai pedoman evakuasi, hingga jenis-jenis rambu kebencanaan yang digunakan dalam mitigasi gempa bumi dan tsunami.

Setelah sosialisasi peta rute evakuasi telah selesai dilaksanakan, kegiatan dilanjutkan dengan sosialisasi mengenai Sirine Mandiri Desa dan teknik komunikasi radio, yang dibawakan oleh Corporate Secretary GMLS Willdan Hidayatullah. Segmen ini secara khusus bertujuan untuk memberi
tahu para siswa mengenai arti dari setiap indikator suara sirine dan korelasinya dengan peringatan dini tsunami yang dikeluarkan oleh Badan Meteorologi, Klimatologi, dan Geofisika (BMKG).

Para siswa juga mendapatkan kesempatan untuk mempraktikkan secara langsung proses penggunaan radio HT sebagai alat komunikasi dalam keadaan bencana.

Kegiatan sosialisasi yang dilaksanakan dalam Sobat Smanbay ditutup dengan pelaksanaan simulasi gempa bumi serta sirine mandiri desa. Dalam segmen ini, para siswa diharapkan dapat mempraktikkan ilmu yang telah didapat. Segmen ini juga merangkum aspek-aspek penting yang harus dikuasai para siswa dari kedua segmen sebelumnya.

Tentang Gugus Mitigasi Lebak Selatan:

Gugus Mitigasi Lebak Selatan (GMLS) adalah sebuah komunitas yang didirikan oleh masyarakat yang tinggal di Desa Panggarangan, Lebak Selatan, Banten. Sebagai sebuah inisiatif masyarakat yang bertujuan untuk membangun masyarakat Lebak Selatan yang siaga dan tangguh dalam menghadapi bencana, GMLS bergerak dalam bidang mitigasi, kesiapsiagaan, tanggap darurat, dan pemulihan pascabencana.

Baca Juga : Aktivis Sobat Perubahan Meminta Presiden Jokowi Copot Luhut Binsar Panjaitan dan Erick Thohir | Smanbay

Per tahun 2023, Gugus Mitigasi Lebak Selatan beranggotakan delapan orang dari berbagai latar belakang dan usia. Berkolaborasi dengan 28 kolaborator yang bergerak di berbagai bidang, Gugus Mitigasi Lebak Selatan telah mewujudkan Tsunami Ready Program di wilayah Lebak Selatan yang diukur melalui 12 Tsunami Ready Indicators.

Saat ini, Gugus Mitigasi Lebak Selatan sedang menginisiasi Community Resilience Program di wilayah Lebak Selatan bersama kolaborator dan perguruan tinggi dari berbagai negara. Sejak pertama kali dibentuk pada 13 Oktober 2020, Gugus Mitigasi Lebak Selatan telah mendapatkan apresiasi dan penghargaan dari banyak pihak, di antaranya National Tsunami Ready Board (NTRB) Indonesia dan penganugerahan status Tsunami Ready oleh International Oceanographic Commission UNESCO (IOC-UNESCO).(BTL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?
.