Yanto Tinggalkan Istrinya dan Melupakan Semua Janji Manis Demi Seorang Pelakor
MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kabupaten Tangerang, Yanto sopir angkot kota bumi-kalideres, beralamat di Kuta bumi, Tangerang, yang beristrikan wanita berinisial DL, awal melangsungkan pernikahan berjanji akan membahagiakan istrinya, ternyata hanya janji manis semata. Selain itu ,Yanto_juga kurang bertanggung jawab dalam menafkahi keluarga. Hal tersebut dikatakan DL pada Selasa (23/07/2024) dini hari
“Karena kerja di kantoran makanya Yanto mau terhadap saya, akan tetapi dia memilih wanita lain setelah saya kehilangan pekerjaan tersebut. Akan tetapi saya berusaha untuk mempertahankan rumah tangga ini, dengan bekerja serabutan mencoba berusaha membantu suami untuk mencukupi kebutuhannya”, ujarnya.
Kisah awal sebelum menikah, DL mengungkapkan Janji manisnya Yanto, terbongkar sifat aslinya, setelah menikah kurang lebih 1 tahun. Dan setiap kali Yanto melakukan kesalahan dirinya berulangkali meminta maaf, akan tetapi kesalahan itu akan diulang kembali. Dan janji setia sehidup semati hanya angin surga.
Baca Juga : Orangtua Korban Dugaan Pembunuhan Tahun 2016 Minta Polsek Teluknaga Tangkap Pelaku
Lanjutnya, agar dapat meninggalkan istrinya untuk bisa melanjutkan hubungan dengan pelakor, Yanto mencari segala macam cara, salahsatunya adalah dengan membuat cerita buruk tentang istrinya kepada teman-teman dan keluarganya.
Selain itu, Yanto sudah mati rasa kepada istrinya dan tidak ingin lagi hidup satu atap dengannya, walaupun menangis darah sekali pun, dirinya tidak akan kembali lagi.
“Yanto itu pembohong besar, penjudi online dan gila perempuan atau playboy cap ikan teri, yang bermodalkan kata-kata manis dan cerita-cerita sedih tentang kehidupannya, sehingga membuat luluh dan iba perempuan. Ternyata itu semua hanya rekayasa untuk mendapatkan seseorang yang dapat menopang hidup atau yang bisa menanggung kebutuhannya”, katanya.
Jangan Lewatkan : Dinilai Ada Kejanggalan, Kuasa Hukum Minta Dugaan Pembunuhan 2016 Diungkap
DL menambahkan, Padahal sebagai seorang suami atau kepala keluarga, seharusnya dia bertanggung jawab atas kebutuhan di dalam keluarga.
“Dan akhirnya saya menyerah dan menerima keputusan Yanto untuk berpisah”, tandasnya. (Della)
Pos terkait
Unggulan
Trending
Tidak ada komentar