MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Jakarta, Pemerintah Provinsi DKI Jakarta melalui Badan Kesatuan Bangsa dan Politik (Bakesbangpol) saat ini tengah gencar melakukan sosialisasi penguatan kerukunan hidup bergama jelang penyelenggaraan Pemilu Serentak pada 14 Februari tahun 2024 yang tinggal beberapa pekan ke depan.
Tampak hadir beberapa perwakilan dari tokoh-tokoh pemuda dan agama Provinsi DKI Jakarta yaitu dari PW Ikatan Pelajar Muhammadiyah, PW Gerakan Pemuda Ansor, Puan Hayati, PW Muslimat Nahdlatul Ulama, Badan Komunikasi Pemuda Remaja Masjid Indonesia (BKPRMI), Ketua DPD Gerakan Angkatan Muda Kristen Indonesia (GAMKI), Gerakan Pemuda Islam Indonesia (GPII), PW Nasyiatul Aisyiyah, BEM Pesantren se-Indonesia, Ikatan Cendikiawan Muslim Indonesia (ICMI), Pemuda Konghucu, DPW Majelis Umat Kristen Indonesia (MUKI), Ketua Ikatan Mahasiswa Muhammadiyah (IMM), BEM Universitas Saintek Muhammadiyah, Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI), PD Persatuan Wanita Persatuan Tarbiyah Islamiyah (Perwati Wanita Perti), Cendikian Muda Muslim Indonesia (CMMI), dan Vox Point.
Dihadapan ratusan peserta sosialisasi yang diselenggarakan di hotel Swiss belinn Kemayoran, Jakarta Pusat pada Rabu, (07/02/2024) pagi tersebut, Kepala Bakesbangpol Provinsi DKI Jakarta Taufan Bakri, M.Si mengatakan, kegiatan ini sebagai komitmen Pemerintah DKI Jakarta untuk terus berupaya mengantisipasi dan mencermati agar menjaga stabilitas di kalangan masyarakat.
Baca Juga : Mahfud MD: Hak Rakyat Untuk Makzulkan Jokowi | jelang pemilu
“Dalam rangka merawat dan menguatkan kerukunan ke depan perlu membangun komunikasi yang optimal guna masa depan Kota Jakarta pasca tidak lagi menjadi Ibu Kota Negara dan menjadi kota global,” terang Taufan saat membuka Seminar Peningkatan Kerukunan Umat Beragama Angkatan II Tahun 2024 tadi pagi.
Menurutnya, penyuluhan dan sosialisasi kali ini membahas tentang toleransi dan kerukunan umat beragama yang merupakan salah satu kewajiban bagi setiap umat beragama guna memperkuat dasar kerukunan hidup antar umat beragama menjelang Pemilu 2024.
Taufan juga mengatakan, peran Organisasi Keagamaan, tokoh agama, tokoh masyarakat, dan tokoh pemuda sangatlah penting dalam mengedukasi masyarakat luas untuk turut berpatisipasi dalam pembangunan di segala bidang.
Baca Juga : Pejabat Jahat Dalam Kabinet Jokowi | jelang pemilu
“Utamanya tidak terjebak dalam retorika-retorika sempit dan juga hasutan-hasutan melalui media sosial dan ajaran kebencian yang dapat menciptakan ketidak kondusifan dan timbulnya konflik, yang akan menghambat proses pembangunan di Provinsi DKI Jakarta,” tegasnya.
Ditambahkan nya, kegiatan ini juga menjadi momentum yang tepat untuk meningkatkan peran FKUB, Ormas, LSM, dan tokoh-tokoh pemuda dan agama untuk senantiasa bersinergi memperkuat kerukunan umat beragama dalam membangun sikap toleransi, saling menghormati dan menghargai.
Ketua Gerakan Nasional Anti Narkoba Majelis Ulama Indonesia (Ganas Annar MUI) Dr. Titik Haryati, dalam menyampaikan materinya menjelaskan bahwa, generasi muda saat ini harus menjadi bagian dari masyarakat yang kritis dalam menciptakan iklim demokratis yang sehat dan baik.
Menurutnya, Pemilu serentak tahun 2024 tidak hanya menjadi tugas bagi penyelenggara pemilu namun juga bagi seluruh elemen masyarakat termasuk generasi muda yang cerdas dan kritis yang sangat mendambakan kepemimpinan yang jujur, amanah dan mampu membawa pada kemajuan.
“Peran pemuda dalam politik kini tidak hanya sebagai objek pendulang suara, namun lebih jauh sangat berperan sebagai aktor penggerak suksesi kepemimpinan dan menjaga proses demokrasi berjalan dengan baik dan adil,” tandas Titik.
Dalam kesempatan yang sama, Dosen Universitas Negeri Jakarta (UNJ), Ratiyono, mengatakan bahwa dalam menguatkan kerukunan antar umat beragama, masyarakat berperan sebagai mediator dan bertindak sebagai fasilitator yang membantu menyelesaikan konflik, memfasilitasi dialog, dan membangun pemahaman bersama.
“Menjaga serta meningtkatkan toleransi antar umat beragama, melalui pemahamam bersama bahwa perbedaan keyakinan adalah kekayaan, dan saling menghormati merupakan landasan penting untuk membangun kerukunan,” ucapnya.
Kepala bidang Penerangan Agama Islam Kemenag RI H. Slamet Abadi mengatakan, penguatan moderasi beragama menjadi sangat penting apalagi saat ini Indonesia dapat menjadi contoh toleransi masyarakat dunia. Karena Indonesia merupakan negara dengan keanekaragaman-keanekaragaman budaya, agama, adat istiadat, tradisi, bahasa, suku, bangsa dan kebiasaan-kebiasaan.
“Melalui kesadaran tinggi masyarakat Indonesia ternyata kerukunan dapat terwujud, meski hal ini merupakan hal yang bisa dikatakan sulit untuk mencapainya,” tandas H. Slamet Abadi, menutup paparan materi singkatnya.
Sementara delegasi perwakilan dari lembaga Persaudaraan Jurnalis Muslim Indonesia (PJMI) yang turut diundang oleh Kesbangpol DKI Jakarta dalam kegiatan ini diwakili oleh, Rana Setiawan (Wakil Sekjen), Mahdi Djayakarta (Seksi Budaya), Muhammad Ade Maulidin (Seksi Humas), Bambang Tejo Lestioro/Mas Are (Anggota), Hafithro (Anggota).(BTL)
Tidak ada komentar