Kelak Rasulullah SAW Adalah Orang Yang Paling Sibuk di Padang Mahsyar

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kota Tangerang Selatan, Dari pada Abbas ra Rasulullah SAW bersabda: “Orang yang pertama dibangkitkan dari kubur di hari kiamat ialah Muhammad SAW, Jibril AS akan datang kepadanya membawa seekor Burak. Israfil datang membawa bendera dan mahkota serta Izrail akan datang membawa pakaian-pakaian Surga.

Israfil bersuara: “Wahai roh yang baik! Kembalilah ke tubuh yang baik. Maka kubur mulai terbongkar. Pada seruan yang kedua pula, ketika Rasulullah berdiri, Baginda Rasulullah SAW telah membuang tanah di atas kepala dan janggut Rasulullah SAW. Baginda SAW melihat ke kanan dan ke kiri, tiada lagi bangunan. Baginda Rasulullah SAW menangis sehingga mengalir air matanya ke pipinya.

Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Kekasihku Jibril! Gembirakan lah aku!”

Jibril AS berkata: “Apakah yang kamu lihat di hadapanmu?”

Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Bukan seperti itu pertanyaan-ku.”

Jibril AS berkata: “Adakah kamu tidak melihat bendera ke-pujian yang berada di atas-mu?”

Baginda Rasulullah SAW bersabda: ” Bukan seperti itu pertanyaan-ku.”

Baginda Rasulullah SAW bersabda: ” Aku bertanya kepadamu akan umatku. Dimana keberadaan mereka?”

Baginda Rasulullah SAW bersabda: “Niscaya akan kuatlah pertolongan pada hari ini. Aku akan mensyafaatkan umatku.”

Jibril AS menyeru: “Wahai sekalian makhluk, datanglah kamu semua ke tempat perhimpunan yang telah disediakan oleh Allah taala.”

Umat-umat datang di dalam keadaan satu-satu kumpulan. Setiap kali Nabi Muhammad SAW. berjumpa satu umat, Baginda Rasulullah SAW akan bertanya: “Dimana umatku?”

Jibril AS berkata: “Wahai Muhammad! Umatmu adalah umat yang terakhir.”

Apabila Nabi Isa AS datang, Jibril AS menyeru: “Tempatmu!” Maka Nabi Isa AS dan Jibril AS menangis.

Nabi Muhammad SAW (Rasulullah) berkata: “Mengapa kamu berdua menangis?”

Jibril AS berkata: “Bagaimana keadaan umatmu, Muhammad?”

Nabi Muhammad bertanya: “Dimana umatku?”

Jibril AS berkata: “Mereka semua telah datang. Mereka berjalan lambat dan perlahan.”

Apabila mendengar cerita demikian, Nabi Muhammad SAW. menangis lalu bertanya :

“Wahai Jibril! bagaimana keadaan umatku yang berbuat dosa?”

Jibril AS berkata: “Lihatlah mereka wahai Muhammad SAW!”

Nabi Muhammad SAW bertemu umatnya yang berdosa. Mereka menangis serta memikul beban di atas belakang mereka sambil menyeru: “Wahai Muhammad!”

Nabi Muhammad SAW bersabda: “Wahai umatku.”

Mereka berkumpul di sisinya. Umat-umatnya menangis.

Allah taala berfirman di dalam keadaan Dia amat mengetahui sesuatu yang tersembunyi: “Dimana umat Muhammad SAW?”

Jibril AS berkata: “Mereka adalah sebaik umat.”

Allah ta’ala berfirman: “Wahai Jibril! Katakanlah kepada kekasih-Ku Muhammad SAW bahwa umatnya akan datang untuk ditayangkan di hadapan-Ku.”

Jibril AS kembali di dalam keadaan menangis lalu berkata: “Wahai Muhammad! umatmu telah datang untuk ditayangkan kepada Allah taala.”

Nabi Muhammad SAW berpaling ke arah umatnya lalu berkata: ‘Sesungguhnya kamu telah dipanggil untuk dihadapkan kepada Allah taala.”

Allah taala berfirman: “Hari ini, Kami akan membalas setiap jiwa dengan apa yang telah mereka usahakan. Hari ini Aku akan memuliakan kepada siapa yang mentaati-Ku. Dan, Aku akan mengazab kepada siapa yang mendurhakai terhadap-Ku.”

Suara Jeritan dan Tangisan Semakin Kuat

Rasulullah SAW menyeru: “Tuhanku….Penguasaku….Penghuluku…! Aku tidak meminta untuk diriku. Sesungguhnya aku meminta untuk umatku dari-Mu!”

Ketika itu juga neraka Jahanam berseru: “Siapakah yang memberi syafaat kepada umatnya?”

Neraka Jahanam kembali berseru : “Wahai Tuhanku….Penguasaku….. Penghuluku….! Selamatkan lah Rasulullah SAW dan umatnya dari siksaannya! Selamatkan lah mereka dari panasnya aku…..bara apiku, penyiksaanku…..dan azabku! Sesungguhnya mereka adalah umat yang lemah. Mereka tidak akan kuat dengan siksaku.”

Nabi Muhammad SAW terlihat semakin bersedih. Air matanya telah hilang dari pipinya. Para Nabi melihat keluh kesah dan tangisannya Rasulullah SAW. 

Mereka berkata: “Maha Suci Allah!, hamba yang paling dimuliakan (Rasulullah SAW) oleh Allah taala ini begitu sangat memikirkan dan memperhatikan keadaan umatnya.

Fatimah ra bertanya : “Dimana aku hendak mendapatkan-mu di hari kiamat nanti, wahai bapakku?”

Baginda Rasulullah SAW menjawab: “Kamu akan menjumpaiku di sebuah telaga ketika aku sedang memberi minum kepada umatku.”

Tatkala umat Rasulullah SAW sedang mencari mimbar Nabi Muhammad untuk mendapatkan syafaat pada hari kiamat, Mariam, Asiah, Khadijah dan Fatimah az-Zahra sedang duduk. 

Ketika Mariam melihat umat Nabi Muhammad SAW, dia berkata: “Ini umat Nabi Muhammad SAW. Mereka telah sesat dari Nabi mereka. Dan suara Mariam telah didengar oleh Rasulullah SAW.

Nabi Adam AS berkata kepada Nabi Muhammad SAW: “Ini umatmu wahai Muhammad!, Mereka berkeliling mencari mu untuk meminta syafaat kepada Allah taala.

Nabi Muhammad SAW menjerit dari atas mimbar lalu bersabda: “Datanglah kepadaku, wahai umatku!, Wahai umatku, barang siapa yang tidak beriman dan tidak melihatku. Aku tidak akan pernah lari dari kamu melainkan aku senantiasa memohon kepada Allah taala untukmu!”

Dan umat Nabi Muhammad SAW berkumpul di sisinya. 

Ketika di atas sirat, Nabi Muhammad SAW bersabda kepaba malaikat Malik: “Wahai Malik! Dengan kebenaran Allah taala ke atas-mu, palingkanlah wajahmu dari umatku sehingga mereka dapat melihatku! Jika tidak, hati mereka akan gemetar melihatmu.”

Nabi Muhammad SAW berhenti di atas sirat. Setiap kali Baginda SAW melihat seorang dari umatnya bergayut di atas Sirat, baginda SAW akan menarik tangannya dan membangunkan dia kembali. 

Nabi Muhammad SAW berkata: “Tuhan! Selamatkan mereka! Tuhan! Selamatkan lah mereka!”

Saat dahulu Baginda Rasulullah SAW hendak pergi meninggalkan dunia, Rasulullah SAW menyebut “Umatku, umatku, umatku.”

Saat Baginda Rasulullah SAW menjadi manusia pertama yang dibangunkan setelah hari kiamat, maka yang diingat pertama kali adalah umatnya. Apabila di Padang Mahsyar, semua sibuk dengan urusannya sendiri, seperti orang yang paling kita sayangi: ibu, bapa, sahabat, dan siapa saja. Tetapi hanya Baginda Rasulullah SAW saja yang sibuk mencari tahu tentang kita. 

Wahai diri, bersyukurlah bahwa kita adalah umatnya Baginda Rasulullah SAW. (BTL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?
.