Ketika Firaun Berkuasa Sangat Kuat dan Dzolim, Allah SWT Tenggelamkan Dia Beserta Bala Tentaranya di Laut Merah

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Banten, Ketika Firaun berkuasa, dirinya dikelilingi pemuka agama, konglomerat, dan juga para penjaga keamanan. Ketika Fir’aun berkuasa, di sisi kanannya ada Bal-am bin Ba’ura.

Bal-am adalah seorang pemuka agama, yang dengan penguasaannya atas dalil – dalil agama di zamannya, dia memutar – mutar lidahnya demi membenarkan semua tindakan Firaun dan dengan kejinya menuding orang – orang yang memperjuangkan kebenaran sebagai penjahat dan kriminal. Bal’am menjual akhirat dan agamanya demi kehidupan dunia yang bergelimang harta.

Ketika Firaun berkuasa, di sisi kirinya ada Qarun. Qarun adalah seorang pengusaha yang kaya raya, dimana seluruh harta kekayaannya tidak bisa dihitung di masa itu. Dengan kekayaannya ini dia menjadi penopang utama kekuatan rezim Firaun.

Dengan ‘memelihara’ Firaun maka Qarun bisa mendapatkan banyak sekali keistimewaan – keistimewaan dan segala konsensi yang dia inginkan untuk lebih memperbanyak harta dunianya. Qarun tidak pernah terpuaskan dahaganya terhadap kekayaan dan kekuasaan dunia, termasuk segala kelezatan duniawi yang didapatkannya berkat kedekatannya dengan Firaun.

Ketika Firaun berkuasa, Angkatan Perang dan aparat keamanan semuanya berada di dalam genggaman tangannya. Dengan sewenang – wenang Firaun bisa setiap saat memerintahkan aparatnya untuk menangkapi dan bahkan menghabisi orang – orang yang tidak disukai atau yang melancarkan kritik kepadanya.

Bagi Firaun, segala perkataan dan tindakannya adalah hukum yang harus ditaati oleh siapa pun. Segala perkataan dan tindakannya adalah kebenaran. Jika Firaun mengatakan air di lautan berwarna hitam, padahal jelas – jelas terlihat biru di depan mata, maka semua rakyatnya harus meyakini jika air laut memang berwarna hitam.

Jika pun Firaun mengucapkan kedustaan, maka rakyat semuanya harus tunduk dan percaya jika kedustaannya adalah kebenaran. Fir’aun ingin berkuasa selama – lamanya. Kekuasaan atas dunia sangat melenakan dan sangat dinikmatinya. Sebab itu dia selalu membunuh semua kritik dan sikap permusuhan yang dilakukan oleh siapa pun.

Bahkan dengan cuma mengandalkan kecurigaan, dia bisa menghabisi orang yang dianggap bisa sebagai lawannya. Di masa itu, Firaun membunuh semua bayi laki – laki hanya karena dia bermimpi seorang bayi laki – laki akan lahir dan setelah besar akan menjadi lawannya yang tangguh yang mampu mengalahkannya. Ketika Firaun berkuasa, semua yang ada di dekatnya merasa kekuasaan mereka abadi.

Namun Allah Subhanahu wa Ta’ala punya kehendak. Makaru wa makarallah. Tidak ada kejahatan yang abadi di dunia. Allah SWT akan memunculkan orang – orang pemberani dan yang hanya taat kepada-Nya, yang melakukan perlawanan terhadap kesewenang – wenangan Firaun dan semua pendukungnya.

Mereka dengan gagah berani melawan semua kemungkaran. Mereka menyatakan perang terhadap segala kemaksiatan dan kezaliman, dan sangat merindukan mati syahid. Tidak ada kejahatan di muka dunia ini yang abadi. Tidak ada pemimpin zalim di dunia ini yang bisa hidup selamanya. Dunia berputar, dan kezaliman akan selalu digantikan oleh keadilan. Itu sudah Sunnatullah.

Bagi mereka yang tak pernah lelah dan tak pernah surut memperjuangkan kebenaran, bersabarlah. Karena ketika Firaun berkuasa, dengan sangat kuat dan nyaris tak terkalahkan, tiba – tiba muncul Nabi Musa as dari dalam istananya sendiri, yang memimpin perjuangan menegakkan keadilan dan kebenaran, yang mengalahkan Firaun dan seluruh pasukannya hingga ditelan amarah Laut Merah. Yakinlah, kebenaran insya Allah akan menang. ALLAHU AKBAR…!!. (redaksi/BTL)

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?
.