Gedung DPRD Kota Tangsel Kondisinya Menyedihkan Dan Compang-camping

Oleh: Aji K Bromokusomo, ST., MBA

MediaBantenCyber.co.id – (MBC) Kota Tangerang Selatan, Dalam 2 kali rakor evaluasi akhir tahun 2019 Triwulan 3 dan 4, Sekretaris Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel Aji Bromokusumo, beberapa kali menyampaikan dan mendesak kepada Dinas Bangunan dan Penataan Ruang Kota Tangsel untuk melakukan perbaikan menyeluruh terhadap Gedung DPRD Kota Tangsel yang belum setahun ditempati tetapi kondisinya sudah sangat menyedihkan, rusak di sana sini alias compang-camping. Demikian tulisan yang disampaikan oleh Aji K Bromokusumo ST MBA, selaku Sekretaris Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel kepada MediaBantenCyber.co.id (MBC), pada Jum’at (07/02/2020) sore.

Mengamini berita yang sudah viral sebelumnya tentang banyaknya toilet yang bocor dan berbau, Aji menambahkan, bukan hanya toilet, hasil pantauannya semenjak pelantikan pada tanggal 29 Agustus 2019, di dalam ruang Paripurna pun, bocor cukup Parah dan membawa kesan mendalam di hari pertama dirinya mengemban amanah sebagai Wakil Rakyat Kota Tangsel.

Bocor merata di seluruh penjuru gedung yang jelas terlihat ketika hujan lebat, ember penampung bocor terlihat di mana-mana. Plafon yang menghitam berjamur, menghijau berlumut menghiasi tiap lantai. Anak tangga yang tidak rapi dan renggang dari tembok nampak jelas. Toilet pria yang akhirnya ditutup dan ditempel tulisan rusak memang paling parah; mampet, lumutan dan berbelatung, seperti nampak dalam foto berikut.

Ironisnya, bocor dan bau toilet tersebut justru paling parah baunya adalah di dalam ruang rapat Komisi IV dimana Dinas Bangunan dan Penataan Ruang adalah salah satu mitra Komisi IV. Dalam rakor evaluasi sudah disampaikan segala macam penjelasan oleh Dinas Bangunan dan Penataan Ruang; dimana sampai tahun berganti, tidak nampak ada perbaikan sama sekali.

Lebih lanjut Aji mempertanyakan bagaimana dulu Gedung DPRD dirancang? Perlu ditelusuri bagaimana desain awalnya, bagaimana Detail Engineering Design (DED), kesesuaian RAB dengan kondisi di lapangan, bagaimana dengan Manajemen Konstruksinya (MK), bagaimana dengan pengawasannya, bagaimana dengan Mekanikal Elektrikalnya (ME), bangunan yang kualitasnya di bawah standar kok bisa diserahterimakan. Dengan anggaran sangat fantastis sampai Rp 200 miliar, kualitasnya mejadi sebuah pertanyaan?

Sebelum menutup perbincangan dengan media, Aji menyampaikan akan mengeskalasikan masalah ini lebih jauh dengan mengusulkan untuk dilakukan pemeriksaan menyeluruh oleh lembaga independen yang berkompeten yang dikenal luas memiliki reputasi dan berkompeten bidang keilmuannya, demikian tutup Aji. (BTL)

Penulis adalah Sekretaris Fraksi PSI DPRD Kota Tangsel.

Tinggalkan Balasan

Alamat email Anda tidak akan dipublikasikan. Ruas yang wajib ditandai *

Open chat
Hello
Can we help you?